🖤7🖤

10.7K 507 27
                                    

***

"Oom, bikin eskrimnya minggu depan aja ya. Aku banyak tugas sekolah," ucap Shafa saat melipat mukena selepas berjamaah dengan Aisy.

"No!" jawab Aisy yang leka memainkan ponselnya.

"Oom!" Shafa melunakkan suaranya, berharap Aisy cair.

"Strawberrymu itu nanti busuk kalau disimpen sampai minggu depan," ucap Aisy tanpa memandang Shafa. "Lagipula, banyak tugas apanya? Kau baru selesai ujian akhir semester. Baru mulai masuk sekolah besok. Kalau mau menipu pun yang cerdas dikit lah. Kau pikir aku bisa gampang dikibulin?"

"Erk!" Shafa menggigit bibir bawahnya. Menyadari kalau dia telah salah bicara.
"Huft yaudah. tapi Oom bantu aku ya entar!" pinta Shafa.

"Gak mau!"

"Ayolah Oom. Buat berdua pasti akan lebih seru. Biar kita makin mesra."

Aisy mendongak menatap Shafa yang sedang mengedipngedipkan mata padanya.

"No!" tegas Aisy lalu main ponsel lagi.

"Anggap aja ini kencan pertama kita Oom," ucap Shafa lagi.
Tapi Aisy hanya diam tak menanggapi.

"Hey apa yang kau lakukan!" marah Aisy saat Shafa mengambil ponselnya.

"Saat bersamaku Oom malah main hp terus. Saat tak bersamaku Oom tak sekalipun membalas chatku. Menyuruhku melaporkan yang kulakukan, tapi tak ditanggapi. Menyebalkan!" ucap Shafa lalu keluar kamar dengan membawa ponsel Aisy.

Aisy tersenyum kecil melihat tingkah Shafa. Apalagi barusan dia pergi dengan menghentakhentak kaki. Bocah!

***

"Dia pikir dia siapa? Seenaknya begitu padaku!" gerutu Shafa sambil mengeluarkan bahan makanan dari kulkas. Dia mau masak untuk sarapan.
"Aku minta bantuan untuk buat eskrim saja tak mau. Malah asyik sendiri dengan si hp kesayangan. Dua hari kemarin padahal aku galau karena sekalipun dia tak balas chatku. Terus pagi ini dia tibatiba sudah ada di kasurku, lalu nagih eskrim yang kujanjikan. Apa dia benar tak merasa bersalah karena telah mengabaikanku?"
Shafa mencuci sayur dengan geram.

Aisy bersandar di pintu masuk dapur yang terbuka, memperhatikan Shafa yang sedang menggerutu tentang dirinya.

"Uhh aku benci Oom Ice!" ucap Shafa sambil mencincang sayur. "Uhh uhh uhh tapi aku juga dah mulai say...."
Shafa tak melanjutkan ucapannya karena saat berbalik dia melihat Aisy.

"Buatkan susu untukku!" ucap Aisy lalu pergi.

"Aiiisshhh!" Shafa memukul kepalanya sendiri. "Apa dia dengar? Uhh mati kau Shafa."

Shafa mulai membuatkan susu untuk Aisy. Masaknya dia lupakan dulu.

Shafa mencari Aisy di kamar tapi tak ada. Ternyata Aisy sedang berenang. Masih pagi banget padahal.

"Oom!" panggil Shafa.

Aisy yang sedang berenang langsung berhenti setelah mendengar suara Shafa.

"Apa?" tanya Aisy.

"Ini susu Oom. Mending Oom minum dulu," ucap Shafa.

"Aku baru saja turun. Taruh saja di meja, nanti aku minum."

"Nanti dingin lah Oom!"

"Kalau dingin nanti kau buat yang baru saja," kata Aisy lalu berenang lagi.

"Ish dia ini menyebalkan sekali," kata Shafa kesal.

Shafa duduk di ayunan di pinggir kolam. Melihat Aisy berenang. Dia lupa kalau harus masak untuk sarapan.

Promise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang