🖤15🖤

9.9K 450 40
                                    

***

Saat Aisy keluar dari kamar mandi, dia melihat Shafa sedang tidur masih dengan pakaian seragamnya.

Btw, Aisy tak kapok keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aissshhh!
Dia menyarungkan kaos sebelum mendekati Shafa. Bisa terjeritjerit tak jelas Shafa kalau melihat dirinya topless.

"Hey bangun!" Aisy menggoncangkan tubuh Shafa.
Tak ada reaksi dari Shafa.

"Shafa Izzara!" panggil Aisy. Tapi tak ada hasilnya juga.

Aisy akhirnya mengambil kesempatan atas. Dia mencapai hp nya lalu menyalakan kamera. Dan CEKREK!

Foto Aisy mencium pipi Shafa terpampang di hp nya. Aisy melakukan itu beberapa kali, tapi Shafa tak sadarsadar. Tidur mati sepertinya.

Kemudian Aisy iseng memfoto Shafa yang sedang tidur.

"Luchu!" gumam Aisy.

Setelah itu Aisy mengelus kepala Shafa lembut.

"Hey wake up dear!" bisik Aisy sambil membenarkan rambut Shafa.

Terlihat mata Shafa bergerak. Aisy segera berdiri.

Shafa membuka matanya.
"Oom!" panggil Shafa dengan suara serak.

"Kan sudah kubilang jangan tidur jam segini. Masih aja bandel!" ucap Aisy.

"Aku ngantuk lah!"

"Sekarang ayo bangun, mandi!"

Shafa mengangkat dua tangannya.

"Apa?" tanya Aisy.

"Bangunin!" pinta Shafa manja.

'Ini anak sudah sadar atau belum sebenarnya,' batin Aisy.

Aisy menarik tangan Shafa membantunya bangun.

"Dah maghrib?" tanya Shafa.

"Belum," jawab Aisy.

Shafa berjalan ke lemari untuk mengambil handuk. Saat Shafa hendak masuk kamar mandi dia mendengar Aisy cekikikan.

Shafa heran sendiri Aisy tersenyumsenyun melihat hp nya.

'Punya selingkuhankah?' pikir Shafa.

Shafa mendekati Aisy. Dia melihat fotofotonya ada di hp Aisy.

"Apaapaan itu?" marah Shafa.

Aisy yang terkejut Shafa ada di depannya langsung menyembunyikan hp-nya ke belakang.

"Kenapa kau belum masuk?" tanya Aisy.

"Kenapa Oom memotretku saat tidur?"

"Kau pun sering memotretku kan," balas Aisy tak mau kalah.

"Ish delete lah Oom. Malu!" kata Shafa sambil mencoba merebut ponsel Aisy.

"Malu apanya? Bukannya aku akan tontonkan ke orang lain pun. Ini untuk koleksi pribadiku saja." Aisy sudah tersenyum.

"Aku malu sama Oom lah." Shafa mengakui.

"Aku?"

"Ish sudahlah. Sini berikan hp nya!" pinta Shafa.

"No!" Aisy berdiri agar tak mudah dijangkau Shafa. Shafa itu pendek, sementara Aisy tinggi.

"Kalau Oom gak kasih, aku pelorotin handuk Oom!" kata Shafa yang sepertinya sudah putus asa.

"Aiiikkk okay buka saja!" tantang Aisy. Dia tahu Shafa tak akan berani.

"Iiihhhhhhh!" Shafa jadi geram sendiri. Tak mungkin menang lawan Aisy. Dia berjalan menuju kamar mandi dengan menghentakhentak kaki.

Promise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang