🖤32🖤

11.7K 539 82
                                    

***
Shafa membuka pintu setelah mendengar bunyi bel.

"Haniiiii!" teriak Shafa lalu memeluk Hani erat.

"Kak Shafaaaaa, i miss you!" teriak Hani juga.

"Kau terlihat dewasa sekarang."

"Kak Shafa masih terlihat kayak bocah tapi. Gak berubah. Cuma agak lebih tinggi aja dikit dari beberapa tahun lalu," balas Hani.

"Shafa, apa kabar sayang?" ucap Fitri.

"Tanteee, aku baik!" jawab Shafa lalu melepas pelukan Hani. Dia menyalami tangan Fitri lalu memeluknya juga. "Ayo masuk!" ajak Shafa.

Mereka pun masuk.

"Mama, Papiiii!" teriak Shafa.

"Ada apa?" tanya Faisa yang datang dari arah dapur.

"Ada tamu. Kenalin ini tantenya Izzie, Tante Fitri. Dan yang itu anaknya, Hani. Itu lho anak bawel yang suka berjamjam teleponan denganku," terang Shafa.

Hani sudah melotot pada Shafa. Shafa hanya memasang riak tak berdosa.

"Kalian kenalan dulu, aku panggil Abang!" kata Shafa meminta diri untuk pergi.

"Aku ikut!" pinta Hani.

"Ish ya sudah ayo!"

Hani dan Shafa pergi ke kamar Alfa.

"Abaaaaang! Ups!" Shafa dengan cepat menutup kembali pintu kamar Alfa setelah melihat hal yang membuatnya malu sendiri.

"Ada apa?" tanya Hani.

"Anak kecil tak usah tahu!"

"Aku sudah dewasa lah."

"Abangku mau kiss Kak Dep barusan!" ucap Shafa.

"Dasar bocah!" kata Alfa yang tibatiba membuka pintu. "Kau memang lupa cara ketuk pintu ya? Main terjah aja."

"Sorry!"

"Ada apa lagi kau kemari? Tadi ngobrol lama masih belum puas?" tanya Alfa.

"Mau ngasih tahu kalau Tante Fitri dan Hani datang. Aku mana tahu kalau kalian sedang bermesraan."

"Woy ... Alfa cuma sedang meniup mataku yang kelilipan lah. Dasar ngeres," ucap Dep yang muncul di belakang Alfa.

"Tante!" panggil Hani yang dari tadi diam.

Dep dan Alfa sepertinya baru sadar kalau ada Hani juga.

"Yaa Tuhan Hani!" Dep langsung memeluk Hani.

"Aku turun dulu. Kau ngobrol saja di sini dengan mereka," ucap Alfa pada Shafa.

Shafa memandang Alfa yang pergi. Setelah itu dia mengikuti Dep dan Hani masuk ke kamar.

***

Shafa, Dep dan Hani mengobrol banyak hal. Lalu setelah beberapa lama, Alfa dan Fitri datang.

"Dep!"

"Kakak!" Dep memandang Fitri dengan sedih. "Terimakasih sudi datang!" ucap Dep yang terharu.

"Kau bicara apa?" Fitri memeluk Dep. "Jangan bicara seolah Kakak ini orang lain."

"Aku senang kakak datang," ucap Dep.

"Kakak mana bisa duduk diam saja di rumah saat tahu yang terjadi padamu. Kalau ikutkan hati, Kakak maunya datang kemarin. Tapi Hani masih ada kuliah."

"Kak, aku tinggal di rumah Kakak lagi boleh?" pinta Dep.

"Tentu saja boleh!" jawab Fitri.

Shafa sudah terkejut mendengarnya, Hani terlihat senang, dan Alfa? Tentu saja hanya bersikap biasa seperti biasanya.

Promise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang