🖤25🖤

13K 544 88
                                    

Part24 yang tak lengkap sampai bersambung boleh japri aku.

***

"Marwah, kamu naik mobil Izzie! Fitri dan Hani naik mobil sama kami saja!" arah Nita.

"Tapi, Ma...." Aisy mencoba menolak.

"No, Izzie! Kamu harus pulang ke rumah. Tak ada alasan lagi," tegas Nita.

Fitri pun menurut masuk ke mobil Adhy. Dengan wajah cemberut Hani mengikuti.

Setelah itu mobil Adhy pergi meninggalkan kafe.

"Masuklah!" ucap Aisy pada Selvia malas.

"Izzie!" teriak Dep yang baru keluar saat Aisy akan masuk mobil.

"Apa?" tanya Aisy yang sudah sangat badmood.

"Berikan kunci mobilmu!" pinta Dep.

"Untuk apa?"

"Hampir hujan. Aku tak mau naik motor dengan Arka!" jawab Dep lalu masuk ke kursi pengemudi.

"Hay!" ucap Dep pada Selvia yang ada di sebelahnya. Dia menjalankan mobil meninggalkan Aisy.

"Nah kan hujan!" ucap Dep saat rintik air terlihat di kaca mobil. "Hari ini sudah beberapa kali hujan ya. Kalau naik motor Arka aku pasti akan kehujanan. Eh btw, kau tak apa kan pulang bersamaku?" tanya Dep.

"Tak apa," jawab Selvia tersenyum, entah ikhlas entah tidak.

'Like i care!' ucap Dep dalam hati. Jahatnyaaa Dep.

Padahal bisa saja dia duduk di kursi belakang tadi, tapi memang dianya tak ikhlas Aisy berduaan di depan dengan Selvia. Ckckck!

Mobil Aisy yang dikemudikan Dep sampai bersamaan dengan Arka dan Aisy yang datang dengan motor.

"Kalian tak basah?" tanya Dep saat keluar mobil.

"Hanya gerimis kecil dan itu pun cuma lima menit saja, mana mungkin kami akan basah. Beda lagi kalau tadi hujan badai," jawab Arka sambil merangkul pundak Dep. "Rasanya ada badai di hati seseorang sekarang. Apa kau merasakannya?" bisik Arka dengan tersenyum kecil.

"Ya, bisa kurasakan dengan sangat jelas," jawab Dep yang ikut berbisik pula.

Anak kecil juga tahu mereka sedang membicarakan Selvia yang cemberut dari tadi.

"Aku harus pergi, mana kunci mobilku?" pinta Aisy pada Dep.

"Malam ini kau tidur di sini saja lah. Tak kangen pada isterimu?" tanya Dep. Tanpa menunggu jawaban Aisy, Dep masuk rumah bersama Arka.

Arka dan Dep melakukan tos diamdiam.

"Pasti Izzie kesal karena tak bisa tidur dengan Shafa malam ini," ucap Arka.

"Biarkan saja! Biar dia tahu arti rindu," kata Dep dengan terkikik.

"Tapi apa tak masalah membiarkan Izzie dengan isteri keduanya itu?" tanya Arka.

"Sebelum menemukan Shafa saja dia tak tertarik pada Selvia apalagi setelah menemukan Shafa. Aku yakin sepanjang malam dia hanya akan memikirkan Shafa saja."

"Kucing mana yang tak suka ikan Tante oyy?"

"Yang kau maksud kucing itu Izzie atau Selvia? Si cewek lebih mirip kucing soalnya." Dep tertawa.

"Aisshhhh kau ini."

"Hahah sudah ah aku mau ke kamar. Kangen kamar lamakuu!" kata Dep lalu lari masuk ke kamar.

Promise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang