***
Beberapa tahun kemudian ... !"Dep, mohon maaf lahir bathin ya sayang," ucap Adhy sambil memeluk Dep.
Hari ini adalah idul fitri yang kesekian kalinya yang Dep rayakan di rumah Fitri. Tiap tahun Adhy lah yang mengalah datang ke rumah Fitri. Dep masih tak mau menginjakkan kaki di rumahnya. Memang salahnya juga.
"Kamu pulang ke rumah Abang ya!" bujuk Adhy. Adhy tak pernah lelah membujuk Dep yang sudah keras hati itu.
"Abang tahu kan aku hanya akan pulang with one condition," ucap Dep yang masih dalam pelukan Adhy. "Bawa keponakanku pulang!" bisik Dep lalu melepaskan pelukan.
"Dep!" panggil Aisy. "Mohon maaf lahir bathin!" Aisy memeluk Dep.
"Maafkan aku juga. Jangan jadi workaholic lagi. Kau semakin kurus sekarang. Ketahuan sekali kalau istrimu tak merawatmu dengan benar," ucap Dep.
"Dep! Jangan mulai please!" kata Aisy dengan suara pelan.
Dep tersenyum lalu memeluk Aisy lebih erat.
Setelah selesai dengan Aisy, Dep memandang Arka yang berdiri bersandar di dinding.Dep menyipitkan mata memandang Arka yang tak kunjung menghampirinya.
"Aku sudah memaafkan semua dosamu padaku. Jangan menatapku seperti itu!" kata Arka.
"Ciiihhhh ... kau yang harusnya minta maaf padaku," cebik Dep.
"Kau yang selalu membullyku, di atas kertas kau lah yang paling banyak berhutang maaf padaku." Arka masih tak mau kalah.
"Kalian bertengkar tak ada habisnya," sampuk Nita sambil menggelengkan kepala.
"Dep, maafkan Kakak ya!" Nita memeluk Dep.
"Kakak tak perlu minta maaf padaku. Kakak tak punya salah apaapa padaku," balas Dep lalu melepas pelukan sambil tersenyum. 'Kakak salah alamat jika meminta maaf padaku,' ucap Dep dalam hati.
"Kak, mohon maaf lahir bathin!" ucap Selvia.
"Kuota maafku dah habis!" balas Dep ketus. Semua orang sudah menampakkan ekspresi terkejut dengan jawaban Dep. "Hahah aku becanda!" sambung Dep sambil tertawa. Dep memeluk Selvia. "Tak usah minta maaf. Aku tak pernah merasa punya masalah dengan stranger!" bisik Dep. "Kak Fitri, aku lapar!" teriak Dep setelah melerai pelukannya pada Selvia. Dia sama sekali tak peduli pada perasaan Selvia saat dia menyebut wanita itu sebagai orang asing.
"Ayo kita makan dulu! Aku dah masak opor untuk kita semua!" ajak Fitri.
Dep mengulurkan tangan pada Arka agar pergi ke ruang makan dengan bergandengan. Masih seperti anak kecil.
Saat Selvia akan duduk di samping Aisy, Dep dengan cepat mengambil tempatnya.
"Aku kangen makan denganmu!" ucap Dep pada Aisy.
Dep tersenyum melihat muka tak puas hati Selvia. Sedang idul fitri pun Dep masih saja tak bisa melupakan kebenciannya. Ckckckck!
"Kau mau makan apa Izzie? Biar kuambilkan!" tawar Dep.
"Woy Tante, kenapa cuma Izzie? Aku?" protes Arka.
"Kau ambil sendiri saja lah ya. Tak usah manja."
"Kau cepat nikah lah, Bang!" ledek Hani.
"Kau saja yang menikah denganku. Mau?" ucap Arka.
"Apalah Abang ini. Ngaco! Kalau Oom Adhy dan Abang Izzie tak ada, kau kan akan jadi waliku."
"Kau berdo'a agar Izzie cepat mati atau apa?" tanya Arka lagi.
"Ish ... malaslah ngomong dengan Abang!" kata Hani kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/137022116-288-k50322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise ✔
RomanceWhen you try to fix the broken one... Kita bersatu karena janji., Pun kita berpisah karena janji. Janjimu ... janjiku ... Janji kita dan janji mereka., janji yang mana yang tak akan teringkari? p/s: AWAL PUBLISH 2018 MEI 2020 UNPUBLISH AGS 2020 R...