🖤43🖤

11.8K 544 43
                                    

***

Alisya melempar kerikil kecil ke kolam ikan.
Dia tahu Ayahnya tak akan pernah percaya lagi padanya.
'Kau sudah dibuang, Tya. Kau sudah dibuang. Meskipun kau sudah dipungut oleh keluarga baik, kau tetap saja anak buangan.'

"Sya!" Dep menyentuh bahu Alisya. Alisya menoleh.

Dep langsung merengkuh Alisya ke dalam pelukannya. Arka sudah menceritakan semuanya.
"Suatu hari nanti Ayahmu akan berlutut merayu agar kau mau dinikahkan olehnya. Kau tak harus meminta, dia yang akan memohon padamu," ucap Dep.

Alisya terisak di pelukan Dep.

"Kau pasti akan bisa menikah. Kau akan bahagia," lanjut Dep.

"Aku hanya ingin keluargaku kembali.  Bahkan jika aku tak bisa menikah lagi pun tak masalah. Aku ingin keluargaku. Aku ingin Ayahku memelukku lagi. Memanggilku dengan penuh rasa kasih. Aku rindu Ayah."

"Kau akan mendapatkannya. InsyaAllah!"

Di balik Alisya yang terlihat dewasa ternyata ada seorang wanita yang rapuh.

***

"Hey kenapa kita kesini?" tanya Aisy saat Shafa memberhentikan mobil di depan rumah mereka.

"Aku ingin tinggal di sini!" ucap Shafa lalu keluar dari mobil.

"Apa maksudmu Shafa? Kau masih ingin kita tinggal bertiga dengan Selvia di sini?" tanya Aisy sambil mengejar Shafa.

Shafa tak menjawab, dia masuk ke dalam rumah lalu duduk di sofa ruang tamu.

"Aku pikir kita sudah sepakat soal Selvia."

"Bukan karena itu Oom."

"Lalu?"

"Aku ingin tinggal dengan Oom. Itu saja," jawab Shafa.

"Ada yang kau sembunyikan kan? Jujur padaku Shafa!"

"Tidak. Sungguh!"

"Shafa Izzara! Sebenarnya apa yang kau pikirkan?"

Shafa diam sejenak sebelum akhirnya bicara.
"Aku tak mau orangorang salah paham tentang aku dan Abang Alfa. Aku tak mau serumah dengannya," jawab Shafa sambil menunduk memainkan ujung kerudungnya.

"Kau terpengaruh ucapan Hida kan?"

Shafa menggeleng.

"Terus?"

"Aku tak mau Kak Dep salah paham."

"Dep?"

"Semalam setelah membuka hadiah Oom aku mencari Abang Alfa untuk mengembalikan hp nya. Tak sengaja aku mendengar obrolan Mama dengan Kak Dep. Semuanya tentang kedekatanku dengan Abang Alfa. Aku juga tahu yang kami lakukan salah ... berpeluk cium. Kami bukan mahram Oom. Tapi aku tak bisa menahan diriku. Aku nyaman di pelukan  Alfa.  Aku merasa aman bersamanya. Hatiku damai saat dia mencium kepalaku. Aku tahu itu tidak benar. Tap ... tapi aku ...."

Aisy memeluk Shafa.
"Ssshhhh jangan menangis!"

"Aku sayang Abang Alfa. Aku sudah menganggapnya sebagai Abang kandungku sendiri. Aku lupa batasan di antara kami. Aku minta maaf."

"Hey sudahlah!"

"Aku tak mau jadi masalah untuk Abang Alfa. Karena itu aku ingin kita tinggal di sini saja. Jauh darinya."

"Kau mau lari lagi dari keluargamu demi Alfa? Untuk kedua kalinya kau melakukan ini Shafa. Apa kau pikir Alfa akan bahagia? Dia tak akan mengizinkanmu pergi jika alasanmu seperti itu."

Promise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang