🖤23🖤

11.8K 536 63
                                    

***
Arka seperti bermimpi ketika melihat Shafa.
Shafa yang sekarang sudah semakin cantik, dewasa dan tentu saja agak tinggi dari sebelumnya.

Shafa membatu melihat Arka.

"Ahhh sial! Aku tak bisa memelukmu meski aku sangat ingin," ucap Arka lalu berbalik untuk mengesat air matanya. Setelah itu dia berbalik lagi pada Shafa sambil tersenyum.
"Apa kabar Kakak Ipar?" ucap Arka dengan suara bergetar.

"Arka!" panggil Shafa lirih.

"Sorry!" ucap Arka. "Sorry tak ada di sampingmu saat kau membutuhkanku." Kali ini Arka tak dapat menahan tangisannya.

Shafa berdiri lalu memegang kedua bahu Arka.
"Pandang aku!" pinta Shafa. "Terimakasih telah kembali untukku," ucap Shafa.

"NoNoNo, aku yang harusnya berterimakasih. Terimakasih telah kembali, terimakasih sudah hidup dengan baik. Kau tahu betapa takutnya aku saat tak tahu kabarmu sama sekali. Aku takut kau melakukan hal bodoh, anak kecil."

Shafa memukul bahu Arka.
"Aku tahu dosa pahala lah. Kau pikir aku ini siapa? Aku tak akan bunuh diri hanya karena dipoligami."

Mereka pun tertawa bersama.

"Serius aku ingin sekali memelukmu sekarang!" ucap Arka.

"Suruh Abangmu menceraikanku. Setelah itu kita menikah dan kau bisa puas memelukku," ucap Shafa.

"Good idea!"

Lalu mereka pun tertawa lagi.

"Ayo duduk dengan kami!" ajak Shafa.
Shafa duduk kembali berhadapan dengan Alisya. Dan Arka duduk berhadapan Aufa.
"Kenalkan, itu Kak Alisya dan gadis kecil ini Aufa!"

"Hay aku Arka!" kata Arka memperkenalkan diri.

"Aufa mirip sekali denganmu, Fa. Apa diamdiam kau sudah punya anak?"

"Iya. Cantik ya kayak aku," jawab Shafa.

"Perasan sekali. Eh tapi seriusan Abangku menghamilimu sebelum kau pergi?"

"Arkaaaaa pertanyaanmu itu menyebalkan sekali!" kata Shafa kesal dan malu.

"Kenapa mukamu jadi merah begitu?"

"Ish sudahlah lupakan. Btw, kau ngapain di sini?" tanya Shafa mengubah topik.

"Well, ini hotelku!" kata Arka bangga.

"Waw kau punya hotel?"

"Yep! Dan kalian sendiri sedang apa di sini? Tak punya rumah kah?"

"Dihhh sembarangan. Abangku besok ultah. Mereka berdua ini baru datang dari Ausie untuk ngasih kejutan. Biar Abangku gak tau aku sembunyiin mereka di sini dulu," terang Shafa.

"Ohh gitu. Btw, dia itu siapamu? Isteri Abangmu ya?" tanya Arka lagi sambil melirik Alisya.

"Tanya lah sendiri."

"Aku segan lah!"

Alisya berpurapura tak mendengar Shafa dan Arka. Dia asik menyuapi Aufa makan.

"Ciihhh kayak anak perawan baru jatuh cinta saja kau, malumalu. Kalau aku bilang dia isteri Abangku kau mau apa?"

"Alaahhhh aku baru mau masuk jarum. Melepaslah kalau gini caranya."

"Memangnya kau sudah move on dari Kak Tya?" tanya Shafa.

"Dia isteri orang oyy. Aku tak boleh menyimpan perasaan padanya," ucap Arka sok tegar.

"Huft sabar yaa!" Shafa menepuknepuk pundak Arka.

Promise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang