🖤9🖤

10.5K 498 55
                                    

***

Shafa naik mobilnya Aisy meniggalkan Arka yang kesal.

"Setelah mengantarku pulang, Oom ke kantor lagi gak?" tanya Shafa.

"Pasang sabuk pengamanmu!" arah Aisy tanpa menjawab pertanyaan Shafa.

"Ish Oom!" panggil Shafa kesal.

"Enggak!" ucap Aisy lalu mulai menjalankan mobilnya.

Shafa tersenyum lalu memakai sabuk pengamannya.

"Kalau gitu nanti Oom bisa mampir dulu ke rumah dong," kata Shafa senang.

"Aku mau langsung pulang."

Shafa manyun mendengar jawaban Aisy.

Selalu saja seperti itu.

Sampai di depan rumah Shafa menyalami Aisy lalu keluar dari mobil. Selama di perjalanan tadi dia hanya diam tak banyak bicara, Aisy saja diam untuk apa dia bicara.

Saat akan membuka pintu rumah, Shafa terkejut karena tibatiba Aisy keluar dari mobilnya.

"Kakek masih di kantor. Kutemani sampai dia pulang," ucap Aisy sambil membuka pintu lalu masuk.

Shafa sudah melongo sendirian di luar melihat Aisy nyelonong masuk.

"Hey masuklah!" teriak Aisy.

Shafa pun buruburu masuk rumah.

Aisy duduk di sofa sambil menyalakan TV.

"Oom mau minum apa?" tanya Shafa.

"Ganti baju dulu sana!"

"Aku mau buatin minum dulu buat Oom."

"Tak usah. Nanti aku ambil sendiri. Kau naik ganti baju saja."

"Baiklah!" kata Shafa akur.

***

Shafa turun setelah ganti baju. Tapi dia tak melihat Aisy.

'Pulangkah?' batin Shafa.

Shafa lihat keluar. Mobilnya masih ada.

"Kemana sih orangtua itu?" gerutu Shafa sambil terus mencari Aisy.

.

"Oom!" teriak Shafa saat melihat Aisy di dapur sedang menghabiskan eskrim yang mereka buat dua hari yang lalu.

"Apaan?" tanya Aisy sambil terus makan.

"Kenapa Oom habiskan?"

"Ini memang eskrimku kan? Terserah mau aku habiskan atau buang pun."

"Kan aku yang buat," ucap Shafa lalu duduk di depan Aisy.

"Kau kan buat ini untukku." Aisy menjilat sendok setelah suapan terakhirnya.
Dia bangun untuk mencuci tangan.

"Setidaknya sisakan sedikit untukku!" rengek Shafa.

"Dah habis pun!" jawab Aisy.

Shafa mengikuti Aisy yang keluar dapur.

"Kita buat lagi yuk Oom!" ajak Shafa.

"Malas! Kau saja."

"Ish!" Shafa mencebik geram.

Aisy kembali duduk di sofa menonton TV. Shafa duduk di sampingnya. Merapat padanya.

"Kenapa kau dekatdekat padaku?" tanya Aisy risi.

"Biar lah. Dah halal pun," jawab Shafa seraya merebut remote dari tangan Aisy dan mulai menggantiganti channel.

'Halal ya? Awas kau!' bisik hati Aisy.

Promise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang