🖤13🖤

9.2K 451 39
                                    

***

Perlahan Shafa membuka matanya. Dia terkejut karena wajah Aisy begitu dekat dengannya. Tangan Aisy elok memeluk pinggangnya.

Shafa baru ingat kalau Aisy datang untuk mengajaknya berjama'ah subuh tadi. Setelah itu mereka tidur lagi karena masih ngantuk setelah semalaman melayani para tamu di acara do'a.

"Oom!" Shafa berusaha membangunkan Aisy dengan menggoncangkan bahu Aisy.

"Hmm!" jawab Aisy yang masih memejamkan mata.

"Bangunlah ish!" pinta Shafa.

Aisy mulai membuka mata.

"Morning!" ucap Aisy lalu menutup matanya lagi. Aiiissshhh

Shafa berusaha bangun melepaskan Aisy. Kemudian dia duduk menatap wajah Aisy yang kembali tidur.

Setelah cukup lama berkeadaan seperti itu, Shafa pun turun dari kasur. Dia mau menyiapkan sarapan.

"Kau mau kemana?"

Shafa yang akan membuka pintu, berhenti saat mendengar ucapan Aisy.

"Masak lah Oom!" jawab Shafa sambil berbalik.

Aisy turun dari kasur dan berjalan menghampiri Shafa. "Kau tunggu di sini, jangan keluar! Aku akan segera kembali."

Aisy keluar membuat Shafa bingung.

Tak lama kemudian Aisy datang lagi.
"Ini baju Dep. Kau pakai!" arah Aisy sambil mengulurkan baju. Shafa pun menerimanya.

"Awwwww!" tibatiba Shafa mengaduh karena Aisy mencubit pipinya.

"Kau pikir ini rumahmu? Kau mau keluar dengan baju seperti itu? Tanpa kerudung pula," ucap Aisy yang sudah bersandar pada pintu.

Shafa memperhatikan dirinya yang hanya memakai kaos dan celana pendek Aisy. Aisshhhh lupa kalau semalam dia sudah menukar bajunya. Garagara tak persiapan mau menginap jadinya dia terpaksa memakai baju Aisy.

"Yasudah aku ganti baju dulu ya Oom!" ucap Shafa lalu berjalan ke arah kamar mandi.

"Kau ngapain kesana?" tanya Aisy saat Shafa akan masuk kamar mandi.

"Ganti baju," jawab Shafa polos.

"Kenapa tak ganti baju di sini saja?" kata Aisy dengan memasang wajah serius. Padahal dalam hati dia sudah ingin tertawa melihat wajah terkejut Shafa.

"Gatal!" kata Shafa lalu masuk kamar mandi.

"Padahal kau yang selalu menggodaku tapi kau juga yang takut. Dasar bocah!" ucap Aisy sambil tersenyum.

***

"Pagi Mama sayaaang!" ucap Shafa sambil mencium Nita yang sedang memasak.

"Baru bangun? Tumben."

Shafa tersengih mendengar ucapan Nita.

"Lepas subuh aku dan Abang Aisy sambung tidur lagi," ucap Shafa.

"Kau tak diapaapain Izzie kan?" tanya Dep yang tibatiba muncul lalu mengambil apel di meja.

"Dep!" Nita sudah melotot pada Dep, tapi Dep seolah tak peduli.

"Kalau aku bilang Abang Aisy tadi ngapangapain aku gimana?" tanya Shafa balik.

"Kalau Izzie ngapangapain kau, kau tak mungkin ada disini. Kau pasti sudah ngumpet di bawah kasur karena malu. Aku tahu banget kau seperti apa," jawab Dep lalu menggigit apelnya.

"Nah that is the point. Kalau gitu kenapa Kakak bertanya lagi? Aku kan ada disini. Sudah jelas aku tak diapaapain lah," balas Shafa. Pintar sekali dia berkatakata. Eh ini Shafa yang pintar atau Dep yang sludud sebenarnya?

Promise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang