🖤2🖤

12.5K 563 33
                                    

***

"Dorrrrr!"

"Eh Oom Ice cakep i love you!" latah Shafa. "Aiiiissshhhh Kei!" Shafa memukul geram lengan Keisha yang baru saja mengagetkannya.

"Hahah Oom Ice siapa?" tanya Keisha.

"Bukan siapasiapa!" jawab Shafa sambil mengeluarkan buku pelajaran dari tasnya.

Entah kenapa dia malah mikirin Abangnya si penipu itu. Ish kan jadi latah memalukan di depan Keisha. Mudahmudahan dia tak bertanya macammacam, harap Shafa.

Sementara Keisha sudah tersenyumsenyum penuh curiga.

"Dia pacarmu ya?" tanya Keisha penasaran.

"Bukan lah!"

"Terus ken...."

"Assalaamu'alaikum!"
Tibatiba guru masuk.

Para murid menjawab salam serentak.

Keisha langsung duduk ke bangkunya.

"Woy Kei, si Dian kemana?" bisik Shafa.

"Katanya ke toilet! Tapi dari tadi gak balikbalik," jawab Keisha yang ikut berbisik juga.

"Ke toilet apa renovasi jamban itu anak," ucap Shafa.

"Bangun masjid!" balas Keisha.

Mereka berdua pun terkikik, entah apa yang luchu dah.

"Kalian berdua kenapa cekikikan? Mau casting jadi hantu atau apa?" teriak guru mereka.

Shafa dan Keisha pun saling pandang. "Erk!"

***

Garagara cekikikan, Shafa dan Keisha disuruh ngerjain gambar apalah entah.
Sebelum jam 4 sore gambar itu harus diserahkan ke gurunya. Alhasil Shafa belum bisa pulang.
Karena lapar, Shafa mengerjakan tugasnya di kantin.
Keisha sudah selesai dari tadi dan dia sudah pulang duluan karena harus les. Keisha itu disuruh les ini itu oleh orangtuanya. Pantas saja pintar ngeles itu anak. Aissshhh apa hubungannya? Anggap saja hubungannya baikbaik saja.

"Anak kecil!"

Tanpa mendongakkan wajah, Shafa sudah tahu siapa gerangan si pemanggil.

"Kau lagi apa? Kenapa belum balik?" tanyanya.

"Bukan urusanmu. Ngapain kau kesini?" Shafa balik bertanya.

"Kalau aku jawab 'bukan urusanmu' juga kau akan marah gak?" usiknya.

"Whatever!" cebik Shafa.

"Aku nunggu Abangku. Kebetulan aku liat kau disini ya aku kesini."

"Oh!" balas Shafa yang masih khusyuk dengan tugasnya.

"Kau lagi ngerjain apa?"

"Aku jawab pun bukannya kau bisa bantu pun."

"Hey aku ini tahu banyak hal. Jangan remehkan aku," ucapnya membanggakan diri.

Shafa mendongak sambil tersenyum sinis. Dia menggeser buka gambarnya ke depan pria penipu sok tahu segalanya itu.

Pria itu tampak bingung. Dia mengetukngetuk dagunya.

"Alah ini mah kacang! Gampang!"

"Kau bisa?" tanya Shafa.

"Bukan aku, tapi Abangku. Hihi!" jawabnya nyengir.

"Ish kau ini!" kata Shafa geram sambil menarik kembali buku gambarnya.

Promise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang