🖤SembilanBelas🖤

10.7K 581 159
                                    

***

Dep keluar dari mobil dengan tergesagesa. Saat dia datang, tamutamu sudah berangsur pergi.

"Aku terlambat!" ucap Dep sambil terduduk di lantai. Keadaannya percis seperti Shafa tadi.

"Jangan sentuh aku!" Dep menepis tangan yang hendak menyentuhnya.

Aisy!

"Kau apakan Shafaku sialan?" marah Dep pada Aisy.

Beberapa tamu yang belum pulang memandang ke arahnya.

"Dep, tenang!" ucap Adhy.

Hani dan Ibunya yang turut datang dengan Dep terkejut melihat Aisy dan seorang wanita memakai baju pengantin.

"Kalian menghasut Kak Fitri agar aku menjemput Hani. Agar aku pergi dari rumah ini dan tak mengacaukan pernikahan menyebalkan ini, benar begitu kan?" tanya Dep.

"Dep!" panggil Nita sambil mencoba meraih tangan Dep.

"JANGAN SENTUH AKU!" marah Dep.

Hani memeluk Dep yang sudah mulai histeris.

"Kenapa kalian melakukan ini?" tanya Fitri miris. "Izzie, apa kamu tak bisa mengambil keputusan sendiri? Apa kamu tak bisa tegas mempertahankan rumah tanggamu? Atau kamu malah senang bisa menikah lagi?" duga Fitri, ibunya Hani.

"Tante ...!" Aisy berbicara lirih, dia seolah meminta pengertian pada Tantenya kalau dia juga tak suka ini.

"Apa Shafa kesini?" tanya Dep setelah mulai tenang.

Aisy mengangguk.

"Allahu!" ucap Dep sambil memeluk Hani lebih erat.

"Ayo kita ke rumah Shafa!" ucap Dep pada Hani.

"Biarkan dia sendiri dulu, Dep!" ucap Nita.

"Kakak pikir Shafa itu orang dewasa yang bisa menanggung kesedihan sendiri? Uhh bahkan orang dewasa  pun pasti butuh seseorang untuk menguatkan. Shafa masih anak kecil. Dia membutuhkan seseorang di sampingnya sekarang!" ucap Dep lalu bangun dan hendak keluar. Tapi langkahnya terhenti saat melihat seseorang datang.

"Arka!" teriak Dep lalu lari memeluk Arka. "Shafa ... mereka telah menyakiti Shafa kita!" ucap Dep sambil menangis.

Arka menepuknepuk punggung Dep. Tapi pandangan matanya diarahkan pada keluarganya, Arka menatap mereka dengan pandangan dingin. Pandangan marah, kecewa, sedih.

Rahang Arka sudah mengeras, tangannya mengepal.

"Kurang ajar!" teriak Arka sambil melepaskan pelukan Dep lalu dengan cepat meluru ke arah Aisy dan memukul Aisy tepat di wajahnya.

"Brengsek! Aku percayakan dia padamu, bodoh!" marah Arka pada Aisy. Arka tak berhenti memukuli Aisy yang tak sedikitpun melawan. "Harusnya dari awal aku saja yang menikahinya."

"Arka, hentikan!" teriak Adhy.

"Mana Shafa?" tanya Arka sambil melepaskan Aisy.

Semua orang diam.

"KUTANYA MANA SHAFA?"

"Dia pulang!" jawab Adhy.

"Pulang? Kalian membiarkannya sendirian di saat seperti ini? Manusia macam apa kalian?" marah Arka.

"Dia butuh waktu untuk menerima semua ini, Arka," ucap Adhy lagi.

"Dia baru saja kehilangan Kakeknya, setelah itu kalian buat dia kehilangan suaminya dan sekarang kalian malah membiarkannya sendirian menghadapi semuanya?" ucap Arka dengan suara tertahan.

Promise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang