Kringgg Kringggg
Inanna mengernyitkan dahinya dan mengerang. Setelah matanya terbiasa dengan cahaya pagi, barulah ia melihat weker di sampingnya.
Pukul 7:15.
"Shit..." buru-buru Inanna bangun.
"Wake up, boys!" Inanna berlari kecil menaiki tangga untuk membangunkan kedua anaknya. Ia membuka pintu dan masih mendapati kedua anaknya tertidur dengan 2 ranjang yang ditempati masing-masing dari mereka.
Kringgg Kringggg
Inanna mematikan alarm jam anaknya."Come on."
"5 menit lagi, Mom." Aaron bergumam tak jelas.
"Kalian akan telat ke sekolah. Cepat, Nak!"
"Mom..." rengek Raymond saat Inanna memaksanya untuk duduk..
"Cepat ke kamar mandi lalu turun ke bawah untuk sarapan!" Inanna berseru langsung turun menuju dapur.
Dengan muka baru bangun tidur, Aaron dan Raymond turun dari ranjang dan menuju kamar mandi.
Inanna mondar-mandir meletakkan sarapan dengan sikat gigi yang masih di mulutnya. Setelah beres barulah dirinya fokus pada menggosok gigi lalu berkumur di wastafel tepat saat Aaron dan Raymond turun.
"Di mana tas kalian?"
"Di atas." Aaron mewakili mereka.
Inanna menghela nafas. "Eat," perintahnya menunjuk sarapan mereka lalu menuju kamar mengambil tas dan sepatu si kembar. Kembali turun dan mendapati Aaron dan Raymond tidak memakan buah.
"Boys!"
"Aku tidak makan pisang, Mom," ujar Raymond seakan paham dengan raut wajah Inanna. "Bukankah kau mengenalku sejak kecil?"
"Aku tidak memakan wortel. Ini tidak enak," tambah Aaron.
"Makan atau aku akan menghukum kalian dan kalian memang masih kecil."
"Aku akan minum susu saja."
"Raymond!"
Raymond cemberut. "Baik, Mom."
Inanna berjalan merapikan pakaian si kembar lalu menyisir rambutnya sendiri kemudian dikuncir satu sedikit tinggi. Inanna mencomot roti bagel, memasukkannya dalam gigitan besar, menuju kamarnya untuk berbenah diri, lalu kembali pada kedua anaknya.
Seperti inilah keseharian Inanna di pagi hari. Sangat padat. Ia tidak pernah bangun pagi, lebih tepatnya tukang tidur. Telinganya seperti tuli setiap bunyi alarm menggema. Dan hari ini seperti biasanya ia bangun pukul 7. Anak-anaknya mulai sekolah di salah satu TK pukul 8. Dan ia bekerja pukul 9. Dan sekarang sudah pukul 07:50...
Inanna melirik jam dinding lalu mengumpat pelan. Dengan bergegas ia mengambil tas dan kunci mobil. "Quickly, boys!"
Aaron dan Raymond sudah siap berada di luar. Inanna mengecek mereka berdua.
"Sudah membawa keperluan semuanya?"
Mereka mengangguk.
"Good."
Inanna langsung membelah jalan New York menuju sekolah Aaron dan Raymond. Tidak memakan waktu lama perjalanan mereka, akhirnya mobil Inanna berhenti di depan TK Aaron dan Raymond.
"Mom, PR-ku tertinggal di rumah," ujar Aaron dengan polos setelah memeriksa tasnya.
Mendengar itu, yang bisa Inanna lakukan hanya membiarkan dahinya berciuman dengan setir kemudi dan bunyi nyaring klakson menjadi latar belakang suara. Ia tidak peduli jika nanti dahinya berwarna kebiruan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]
RomanceThe third book of Venus Series [21+] Beberapa chapter di private. Follow aku dulu untuk baca chapter lengkapnya. Mulanya Inanna Paparizou merasa keluarga kecil yang ia ciptakan akan baik-baik saja, tentu saja dirinya dan kedua anaknya. Tap...