"Halo pemalas!" sapa Helena saat Venus sudah sampai di rumah Inanna.
Inanna yang tengah berada di dapur langsung menoleh ke belakang dengan alis terangkat. Di sana sudah ada Diana dan Helena membawa kantong belanjaan. "Cukup awal, huh?"
Helena yang mendengar sindiran Inanna hanya mengedikkan bahunya malas. "Well, berterimakasilah pada Hera karena dia menjemput kami."
"Jika tidak, kau tahu bukan seberapa lama waktu yang Helena butuhkan kemari?" ujar Diana lembut.
Bicara soal Hera, di mana wanita itu? Baru saja ia ingin bertanya, suara umpatan Hera sudah terdengar dari jauh.
"Sudah berapa kali kubilang untuk menghidupkan sistem keamanan rumah, Clever?!"
"Kalian akan berkunjung jadi untuk apa aku mengaktifkannya? Lagi pula aku berada di rumah." Hera yang ingin membuka suara tidak terima langsung tertahan karena ucapan Inanna kembali, "Rumahku tidak ada barang antik yang bisa dijual."
"Kecuali vaginamu." Helena menambahkan dengan leluconnya yang mana masih saja membuat Diana memerah.
"Ya, kecuali vaginaku. Tidak ada barang berharga di sini selain vaginaku."
Hera mengeram. "Keamanan itu penting."
"Bagaimana dengan apartemen Diana dulu? Keamanan check, tapi tetap saja bisa dibobol."
"Girls! Bisakah kita mulai?" kata Diana memisahkan pertikaian kecil mereka. "Jujur aku mulai lapar."
Mereka mulai mengeluarkan bahan makanan dengan instruksi dari Diana. Dan seperti biasa, hanya Inanna dan Diana yang bekerja. Sedangkan Helena dan Hera hanya membuka pembicaraan seraya menonton mereka memasak.
"Kau sudah pulang bulan madu?"
Dengan antusias Diana mengangguk kemudian memerah. "Indonesia merupakan negara yang eksotis. Aku merasa seksi berada di sana, kau tahu."
"Indonesia lagi?" Helena bertanya.
"Ya. Sungguh aku menyukai tempat itu. Rasanya aku ingin menetap di sana. Penduduk di sana sangat ramah walau aku tidak mengerti bahasa mereka."
"Kau harus banyak belajar, Sweety." Hera bergumam.
Diana menggangguk lalu menatap Inanna. "Oh ya, di mana si kembar? Aku tidak melihat mereka."
Inanna menatap Diana sekilas lalu kembali pada spatula kayu dan mangkuk besar yang berisi telur. "Mereka berada di rumah orang tuaku."
Inanna sudah mempersiapkannya dengan matang jauh-jauh hari. Ia yakin jika anak-anaknya akan berbicara banyak pada Helena kalau berada di sini. Pembicaraan yang seputar keseharian mereka yang mana akan terselip nama Christian. Oh astaga... Jangan sampai! Maka dari itu dua jam yang lalu ia mengantar kedua anaknya ke rumah orang tuanya.
Dan Christian. Inanna terbangun cukup awal yakni pukul 4 pagi untuk menatap kepergian Christian dengan Jaguar berwarna hitam metalik. Hell, Inanna saja tidak tahu sejak kapan ada mobil itu di depan rumahnya.
Karena jawaban Inanna yang tenang membuat Venus percaya saja tanpa ada yang curiga.
"Dan mana anak-anak kalian?" tanya Inanna balik.
"Mom Kelly, Ibunya Adam ingin mengajaknya jalan-jalan. Jadi hari ini aku bebas hingga malam." Helena menjawab.
"Seperti Helena, Ethan menyuruhku refreshing bersama kalian."
"Bagaimana kabarmu, Clever?" tanya Hera menatap wajah Inanna yang terlihat segar tidak seperti beberapa hari lalu.
"Well, Aku bahagia."
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]
RomanceThe third book of Venus Series [21+] Beberapa chapter di private. Follow aku dulu untuk baca chapter lengkapnya. Mulanya Inanna Paparizou merasa keluarga kecil yang ia ciptakan akan baik-baik saja, tentu saja dirinya dan kedua anaknya. Tap...