Clever Venus - Chapter 42

2.2K 32 4
                                    

"Arghh!!!"

Kembali suara tembakan terdengar keras dan Inanna berteriak, mengaduh kesakitan. Ia melirik ke bawah dimana darah mulai menyebar di bagian kaki kanannya.

"Aku tidak ingin melakukan ini... Tapi karena kau memaksaku, jangan salahkan aku untuk menjadi jahat!"

Blair tertawa layaknya orang gila. "Menjadi jahat? Kau? Berhentilah bercanda dan segera mati!!!"

Inanna menyikut perut Blair dengan lutut kirinya hingga membuat pistol yang mereka pegang bersama terlempar sangat jauh.

Blair mencoba berdiri seraya memegang perutnya, meringis. Seakan tahu jika Blair ingin mengambil kembali pistol tersebut, Inanna langsung memegang pergelangan kaki Blair dan menariknya dengan tenaga kedua tangannya. Lalu mereka kembali saling menindih, saling mencekik, saling berguling dari satu tubuh ke tubuh lain hingga mereka tercebur dalam kolam renang bersama-sama.

Inanna tidak bisa mengambang dengan baik dikarenakan kakinya yang mengeluarkan darah. Dan itu membuat Blair unggul satu poin. Blair menenggelamkan kepala Inanna hingga Inanna hampir kehabisan nafas. Inanna mencoba untuk mencari leher Blair karena ia berniat ingin mencekik wanita itu namun Blair yang masih bisa bernafas di atas air malah semakin menenggelamkan kepala Inanna hingga ke dasar lantai kolam renang.

"Mati kau, pengganggu! Jika kau mati, aku akan bisa menikahi Christian."

Inanna membuka matanya dan menatap perut buncit Blair. Demi keselamatannya, ia memukul dan meninju perut Blair yang sedikit buncit hingga wanita itu mengaduh kesakitan dan melepaskan kepala Inanna.

Inanna kembali ke permukaan dan mengambil nafas dengan rakus, sebanyak yang ia bisa. Inanna berenang dengan lambat mencapai tangga, namun Blair sudah dulu menarik kakinya hingga ia kembali di air.

"Kau pikir bisa menang dari Blair Samantha? Kau bilang kau menjadi jahat... Pernakah kau melihat orang jahat yang sebenarnya?"

Blair kembali mencoba menenggelamkan Inanna. Dan Inanna juga mencoba mendapatkan kepala Blair lalu membalasnya, menenggelamkan wanita liar itu ke dalam air.

"Aku sudah melihatnya... dalam diriku sendiri." Inanna menggertakkan giginya dan berkonsentrasi menahan kepala Blair di dalam air.

Beberapa detik kemudian Inanna mengaduh kesakitan karena Blair menendang-nendang kaki kanan Inanna hingga Inanna melepaskannya. Blair langsung dengan cepat mencapai tangga, menaikinya yang mana disusul Inanna. Mereka sama-sama terengah dan sempoyongan saat menuju di mana pistol tergeletak.

Inanna yang sudah kehabisan tenaga hanya bisa mendorong tubuh Blair dengan menggunakan tubuhnya hingga membuat Blair terjerembab di rumput. Dan Inanna kembali berjalan mendekati pistol, terhuyung. Namun Blair langsung menahan kakinya hingga Inanna ikut terjatuh.

Dengan sisa tenaga, Blair menindih tubuh Inanna. Sedangkan Inanna berusaha memanjangkan tangannya mencoba mengambil pistol yang jaraknya hanya beberapa senti.

Melihat itu dengan cepat Blair menendang tubuh Inanna hingga berguling sedikit menjauh dan ia mengambil pistolnya. Selanjutnya Blair berdiri seraya mengarahkan pistolnya ke Inanna yang juga ikut berdiri.

"Blair-"

"Shut up, Inanna! Jangan mengalihkanku dengan omong kosong lagi."

"Tapi aku ingin mengatakan yang sebenarnya." Inanna berkata dengan melepaskan sesuatu yang mengganjal di leher gaun belakangnya lalu menunjukkannya kepada Blair.

Ya, Inanna tahu bahwa Christian memasangkan benda kecil ini. Seolah mereka bisa berkomunikasi hanya dengan mata, Christian mengangguk samar saat di rumah mengizinkan Inanna untuk menghadapi Blair seorang diri.

Raut wajah Blair seketika tegang. Ia mencoba berbalik namun Inanna kembali menghentikannya. "Dan juga perekam suara."

Blair melihat tingkah Inanna yang memainkan sesuatu yang sedikit lonjong di gelang wanita itu. Raut wajah Blair semakin pias. Namun seketika Blair tertawa nyaring membuat Inanna bergidik. Bagaimana bisa wanita di depannya ini tidak ada rasa takut sama sekali.

"Jika aku akan berakhir mengenaskan di penjara, aku ingin kau berakhir lebih mengenaskan di dalam peti mati." Blair kembali mengarahkan pistolnya di wajah Inanna.

Inanna seketika pucat pasi. Bukan karena perkataan Blair atau senjata di tangannya. Tapi ia baru sadar jika kaki Blair sangat banyak mengalir darah. "Oh Tuhan, Blair... Kandunganmu."

"Semuanya selesai..." bisik Blair.

Dan satu tembakan kembali keluar.

'Dorr!'

Jantung Inanna berhenti. Ia bahkan tidak bernafas dengan mata terbuka. Tapi anehnya Inanna tidak merasakan sakit. Apa seperti itu jika ajal akan menjemputnya?

Namun belum sempat Inanna sadar apa yang terjadi, Blair sudah dulu terjatuh dengan keras. Dan Inanna bisa melihat Christian di belakang Blair.

"Ya Tuhan..." bisik Inanna bergetar.

Apa artinya ia selamat? Ia tidak mati? Ia masih hidup?

Tubuhnya menggigil dengan hebat hingga kedua kakinya tidak bisa menopang tubuhnya sendiri. Alhasil Inanna hampir terjatuh namun dengan cepat Christian menahannya.

Christian memeluk Inanna dengan erat, menggoyangkan tubuh mereka seirama, dan memberikan kata-kata penenang untuk Inanna yang masih menatap mayat Blair.

***

"Mom!!!" rengek Aaron dan Raymond saat mereka tiba di depan rumah Blair. Mereka berhamburan menuju Inanna yang baru saja selesai mengeluarkan peluru yang bersarang di kakinya oleh perawat.

"Oh, my boys..." Inanna berdiri dengan lutut dan memeluk sangat erat kedua anaknya yang sedang menangis. Ini pertama kalinya Aaron dan Raymond menangis setelah pernikahan Adam dan Helena. Inanna bahkan mencium kepala mereka bergantian tiap detik yang mana Aaron dan Raymond tidak kesal dan malu seperti biasa. Malah mereka meminta lebih.

"Jangan berhenti, Mom. Jangan berhenti menciumku."

Inanna terkekeh diantara tangisannya. Ia melirik beberapa petugas ambulans dan polisi yang membawa kantong mayat untuk dimasuki ke dalam ambulans. Setelah itu Inanna melihat Christian berbincang dengan serius dengan detektif yang ia sewa.

Setelah selesai, Christian lalu menoleh dan menatap Inanna. Mereka saling menatap dalam diam dan dengan jarak yang cukup jauh.

Inanna bisa melihat raut wajah Christian yang muram. Pria itu mendekat lalu berhenti di depan Inanna.

"Hai..." Christian bergumam dengan pelan.

"... Hai."



CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang