Clever Venus - Chapter 21

8.4K 987 138
                                    

Inanna tertegun. "Wow ... itu sungguh ... berat."

Christian hanya tersenyum samar.

"Aku..." Inanna membasahi bibirnya. "Aku belum menikah."

"Lalu, siapa yang kau jelaskan saat makan? Apakah itu...teman kerjamu?"

Inanna mengangguk pelan. "Drayton selalu membantuku dan aku berhutang budi padanya."

Inanna mempelajari raut wajah Christian yang terlihat tenang. Pasti beberapa detik berikutnya Christian akan marah besar. Namun yang terjadi selanjutnya adalah pria itu membawa tubuh Inanna ke dalam pelukannya dan memeluknya dengan erat.

Christian bergumam. "Pumpkin... Aku mulai kembali percaya padamu." Inanna-nya mulai berkata jujur dan Christian sangat bahagia.

Inanna terdiam. Ia tidak berani mendongak untuk menatap Christian alhasil dirinya hanya bisa menatap kaos coklat yang masih Christian pakai.

"Kau masih saja memakai baju tidur seperti ini." Christian bergumam suram membuat Inanna mau tidak mau tertawa kecil. Saat tangan Christian bergerilya di bokong Inanna, Inanna langsung memukul tangan pria itu.

"Dewasalah, Christian."

"Aku sedang bersikap dewasa sekarang." Perkataan Christian berbanding terbalik dengan tangannya lakukan, yakni menari-nari di bokong Inanna yang hanya berlapis G-string. Hal itu membuatnya frustasi. "Tuhan... Aku ingin kembali menjadi remaja."

Dan Inanna tertawa. Namun tawanya terhenti saat Christian menutup mulutnya dengan bibirnya sendiri dan memenjarakan wanitanya dibawah kendalinya.

***

"Boys! Cepat turun!"

Pekikan Inanna dari bawah membuat Aaron membuka kelopak matanya dengan lesu. Ia membalikkan tubuhnya dan mendapati Raymond duduk di pinggir ranjang satunya, menghadap Aaron.

"Apa Dad pergi?"

Raymond mengedikkan bahu.

"Apa tadi malam kita mendengar suara aneh?"

Raymond mengedikkan bahu kembali. "Aku tidur nyenyak. Apa kita akan turun?"

Giliran Aaron mengedikkan bahunya setelah mencoba duduk di pinggir tempat tidur.

Raymond melirik jam yang menunjukkan pukul 6 lewat lalu menatap Aaron. "Aku baru tahu bahwa Mom cukup rajin bangun awal disaat hari suramnya."

"Boys!!!"

Mereka saling tatap lalu menghela nafas. "Yes, Mom!"

Mereka menuruni dua anak tangga dengan lesu, hingga suara yang familiar mengisi pendengaran mereka. Kompak si kembar menoleh ke bawah dan mendapati Christian sudah duduk di ruang makan.

"DAD!!!" pekik mereka lalu berlari menuju Christian.

"Jangan berlarian!" teriak Inanna yang tidak digubris mereka.

"Wohoo... Apa tidur kalian nyenyak?" tanya Christian saat si kembar berada di depannya.

Mereka mengangguk.

"Duduk di kursi kalian sekarang."

Mereka makan sangat berisik seperti biasa. Karena Aaron dan Raymond terus berceloteh seakan-akan mereka memiliki kisah yang tak pernah habis.

Setelahnya, Christian dan Inanna mengantar anak-anak ke sekolah seperti hari biasa, lalu ke kantor Inanna. Membiarkan Inanna duluan masuk, menatap sekeliling yang sepi barulah ia menemui Olivia Jordan.

***

Christian menghentikan mobilnya di tepi jalan kawasan TK si kembar. Ketika ia melihat pria yang tidak asing juga berada di sana membuatnya mengernyitkan dahi dengan dingin. Ia berjalan dan mendekati pria itu yang sudah lebih dahulu bertemu anak-anaknya.

"Dad!!!" Aaron yang pertama melihat Christian segera melambaikan tangannya.

Drayton Wesley awalnya terkejut dengan keberadaan Christian McKale di sini. Dan lebih terkejut lagi saat si kembar memanggil Christian dengan sebutan itu. Apakah pria ini adalah ayah dari si kembar? Drayton sama sekali tidak memiliki pikiran yang mengarah antara Christian dan Inanna

Christian tersenyum setelah sampai di depan mereka. Ia bisa merasakan pria itu sedang mengamatinya. Segera Chsristian balas menatapnya.

Drayton tersenyum kemudian menyapanya. "Mr. McKale."

"Tidak perlu terlalu formal. Fans-ku memanggilku Christian."

Diam-diam Drayton mengangkat sebelah alisnya. Pria didepannya terlalu percaya diri menganggap jika Drayton salah satu fans fanatiknya.

"Jika aku tidak salah ingat, aku pernah melihatmu di Media Group. Kau bekerja di sana?"

"Ya." Drayton membenarkan. "Perkenalkan aku Drayton Wesley, orang yang paling dekat dengan Inanna."

Christian mengangkat sebelah alisnya saat ia berjabat tangan dengan Drayton. "Christian McKale, ayah Aaron dan Raymond."

Kalimat tersebut sangat jelas bahwa diantara mereka, Christian-lah yang paling dekat dengan Inanna. Namun Drayton terlihat sangat tenang dengan senyumnya. Ia tahu Inanna belum menikah. Jadi apa? Hanya karena si kembar memiliki gen McKale bukan berarti Inanna akan kembali denganya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Christian bertanya.

"Awalnya aku akan menjemput mereka seperti biasa. Mungkin kau tidak tahu, Inanna kalau sudah memfokuskan dirinya pada pekerjaan, ia akan menguburkan dirinya hingga tugasnya selesai. Dan butuh satu jam setelah kami tiba di kantor –dengan ice cream kesukaan Aaron dan Raymond– untuk Inanna mengingat bahwa dia harus menjemput anaknya."

"Oh hanya itu... Aku pikir sangat dekat sampai tahu ada 3 tahi lalat di bokong kiri kekasihku."

Senyuman Drayton membeku. Dan Christian sangat menikmati rautnya. Christian tahu itu informasi yang sensitif. Tapi jika dengan itu bisa membuat Drayton berhenti mengejar Inanna, ia perlu mengatakannya.

"Karena aku sudak kembali, kurasa Anda tidak perlu menghabiskan waktu dengan keluargaku. Aku tahu kau pasti sibuk." Christian memegang kedua tangan si kembar. "Thanks, by the way. Aku akan mentraktirmu makan untuk membalas budimu."

Setelah itu Christian menyeringai dan pergi menuju mobil Inanna.

***

Malamnya setelah makan malam, Inanna mengobrol berdua dengan Christian. Mereka duduk di sofa depan televisi.

"... Aku akan kembali ke Pennsylvania pagi-pagi sekali. Mungkin lusa akan ke New York."

Inanna mendongak.

"Manajerku memanggilku untuk satu urusan."

Betapa senangnya Inanna mendengar ini. Besok adalah hari Venus. Dan Mereka akan melakukan tradisi mereka di rumah Inanna. Dari pagi Inanna berusaha keras mencari alasan untuk mengusir Christian satu hari supaya Venus tidak akan menangkap basah mengenai hubungan aneh mereka. Tidak mungkin ia akan membiarkan mereka tahu bahwa ia menyimpan Christian di dalam rumah mungilnya. Oh Tuhan... Inanna saja tidak tahu akan seperti apa jadinya jika Venus mengetahui hal tersebut. Siapa yang tahu jika Christian mengumumkan kepergiannya ke Pennsylvania untuk dua hari.

Sabar Inanna ... Tinggal 5 minggu lagi...

Oh sial! Itu masih sangat lama!

Apa dia bisa menyembunyikan Christian dalam rumahnya selama itu? Hanya Tuhan yang tahu.

"Oh...Baiklah." Inanna menanggapinya.

Mereka kembali menatap televisi yang menyala dengan menampilkan acara komedi. Dengan perlahan Inanna mendekati Christian lalu menyandarkan kepalanya di dada bidang pria itu. Ia memejamkan matanya, membiarkan tangan Christian mendekap tubuhnya dan memberikan ciuman sangat lama di puncak kepala Inanna. Seakan tidak ingin berpisah...

CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang