"Cassie! Bagaimana?" Christian yang sudah siap dengan seragam football yang berpelindung khusus dan salah satu tangannya memegang pelindung kepala tengah menghampiri seorang staff dari timnya.
Wanita berambut cokelat kemerahan yang menggunakan kaca mata itu menunjuk keluar, di mana para penonton sudah ramai dari setengah jam yang lalu. "Beberapa menit yang lalu mereka telah sampai dan aku membawanya ke kursi VIP. Kau bisa melihatnya?"
Christian menatap tempat duduk VIP dan melihat Inanna di antara Aaron dan Raymond. Entah apakah dia berhalusinasi atau tidak, ia seperti melihat Inanna membalas tatapannya dan tersenyum. Begitupun kedua bocah itu. Mereka berdiri di kursi masing-masing dan melambaikan tangannya dengan sangat antusias.
"Kau seperti telah mendapat seks yang hebat tadi malam, friend."
Christian menoleh dan Cassie sudah berganti dengan salah satu temannya di tim, Pablo. "Menurutmu bagaimana?"
"Kau tidak pernah segugup dan sebahagia ini sebelum bertanding."
Christian tidak membalas. "Di mana Cassie?"
"Speaking of Cassie, who is that woman? She looks so gorgeous." Pablo ikut menatap seorang wanita yang duduk di kursi VIP. Ia menyikut pinggang Christian lalu tersenyum jail. "Jadi karena wanita itu makanya kau sangat jarang latihan bulan ini? Kau tahu, kita memiliki pertandingan tapi kau sibuk dengan selingkuhanmu."
Christian hanya menggeleng dan terkekeh tepat saat manajer mereka memanggil untuk berkumpul karena pertandingan akan segera di mulai. Christian mengajak Pablo mendekati perkumpulan timnya seraya berkata dengan pasti, "Kita akan memenangkan pertandingan ini."
Dan sekarang Pablo yang terlihat gugup. "Itu yang ingin aku dengar dari seorang Quarterback—ku."
***
Inanna terlihat tegang sekarang. Bagaimana tidak?! Satu jam yang lalu ia menonton pertandingan football di YouTube. Inanna mulai memahami bagaimana alur permainannya, bagaimana cara mereka merebut sebuah bola cokelat berbentuk oval, bagaimana mereka saling melakukan kontak fisik, dan Oh Tuhan, Inanna tidak bisa membayangkan Christian dijegat tim musuh dan tubuhnya ditubruk beberapa pemain sebesar tubuhnya. Itu pasti sangat sakit...
"Dad seorang pria jantan. Dia tidak akan mati. Jangan khawatirkan itu, Mom."
Setidaknya itu sudah kalimat kebelasan kalinya dari si kembar jika melihat Inanna duduk terlalu tegang dan bagaimana ia memainkan cincin di jari manisnya.
"Tapi dia akan memiliki luka dan lebam. Aku yakin itu."
"Dad seorang pria—"
"Pria jantan. Aku tahu itu." Inanna menghentikan omong kosong kedua anaknya lalu menghela nafas dalam.
"Mom, itu Daddy!"
Pekikan Raymond membuat Inanna dengan cepat menoleh. Ia melihat Christian berdiri sedang menatapnya. Sontak saja ia tersenyum seakan memberikan kekuatan positif supaya pria itu bisa melewati pertandingan ini tanpa luka satupun.
Dan saat pertandingan di mulai Inanna tahu dirinya baru saja mengeluarkan umpatan. "Oh shit."
***
Thank, God.
4 kuarter sudah lewat dan Inanna sangat bersyukur karena Christian hanya mendapati satu kekerasan fisik dan sisanya hanya dorongan biasa. Timnya menang dengan skor 41 - 10.
Saat Inanna menonton sepanjang pertandingan, Christian terlihat seperti ingin memamerkan siapa dirinya di tim tersebut. Pria itu bekerja dengan sangat keras hingga menghasilkan poin tertinggi di timnya. Dan dia sangat hebat dalam hal memimpin timnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]
RomanceThe third book of Venus Series [21+] Beberapa chapter di private. Follow aku dulu untuk baca chapter lengkapnya. Mulanya Inanna Paparizou merasa keluarga kecil yang ia ciptakan akan baik-baik saja, tentu saja dirinya dan kedua anaknya. Tap...