Christian meletakkan ponselnya di meja panjang, memasang raut dingin dan datar pada beberapa foto yang tersebar di meja.
Pagi sekali, kepala pelatihnya menelpon dan menyuruhnya datang sesegera mungkin. Christian sudah paham dengan sikap kepala pelatihnya, Alex Brown, menelponnya sangat dini berarti ada yang mendesak. Maka dari itu ia memulangkan Inanna dan anak-anak kembali. Sedangkan dia langsung menuju kantor pusat timnya.
Sekarang, ia berada di sebuah ruangan dengan meja panjang dan lima kursi di sisi kiri dan kanannya. Di depannya sudah ada pemilik, CEO, president, manajer umum, dan head coach. Sedang menunggunya.
Christian bisa merasakan giginya bergemelutuk saat ia menahan diri untuk tidak menjadi binatang dan membanting meja yang berisikan foto dia bersama Inanna dan anak-anak.
"Kau tahu, kami dengan cepat menutup berita ini sebelum beredar pagi ini dengan banyak uang." Presidennya berkata.
"Fuck!" Christian berdiri, berjalan bolak balik seraya menyisir rambutnya dengan jari. "Apa salahnya jika aku berhubungan dengannya?"
"Kau tidak menyangkalnya. Bagaimana bisa kau menjalin kasih dengan seorang wanita yang sudah memiliki anak."
"They are my children, for your information."
Sontak saja tiga orang didepannya kaget dan dua lagi hanya diam. Banyak pertanyaan di pikiran mereka namun dengan cepat Christian berkata kembali.
"Aku belum menikah, tetapi akan menikah." Christian menekan perkataannya. "Dan aku tidak masalah dengan berita sialan ini."
"Ini akan mengakhiri karirmu, McKale. Kau sudah sampai di titik ini karena banyak penghalang dan rintangan yang kami semua urus."
Dengan wajah merah padam karena menahan kemurkaan, Christian menunjuk CEO mereka. "Mereka bukan penghalang. Dan jangan sampai kalian menyentuhnya seujung jaripun. Aku akan membunuhmu. Aku serius!"
"Maksudku bukan mereka. Tapi reporter. Dua bulan lagi akan masuk Super Bowl. Ini akan menjadi makan siang mereka tiap hari. Dan keluarga kecil bahagiamu akan diikuti lalu... Kau tahu bukan apa yang terjadi pada Clayton tahun lalu?"
Christian masih mengingat bagaimana Leo Clayton, teman di timnya, harus merana mendengar kekasihnya meninggal bunuh diri karena reporter dan komentar pedas netizen yang benci hubungan mereka. Wanita itu sangat polos, hidup di keluarga sederhana yang dipandang tidak cocok bersama Leo. Dan mungkin juga itu yang akan terjadi pada Inanna jika dia hanya diam seperti Leo. Mengikuti aturan bodoh perusahaan ini dan duduk manis.
Christian tidak akan seperti itu.
"Kalau begitu pakai uang sialan kalian untuk membuat mereka tutup mulut selamanya."
Melihat suasana yang mulai memanas, Head Coach Christian langsung berdeham. "Bagaimana jika aku saja yang berbicara empat mata dulu dengannya. Dia terlihat emosional. Aku akan menanganinya."
Owner dari perusahaan timnya yang sedari tadi diam hanya mendengarkan, akhirnya membuka suara. "Lakukan menurutmu jika itu pilihan yang bijak. Tempat ini sudah mengeluarkan uang yang banyak untuk reputasimu. Yah, tentunya kau juga membalasnya. Namun jika karirmu hancur... Aku tidak bisa membantumu."
Christian melirik asal suara itu. Adam Pallas dengan stelan jas formalnya berwarna biru gelap. Pria itu berdiri, merapikan jasnya lalu menatap Christian dengan penuh makna.
"Helena menyayangi Inanna sebagaimana seorang saudara baginya. Membuat Inanna menangis sama dengan membuat isteriku menangis. Kau mengerti 'kan, Mr. McKale."
Christian mendengus. Lalu menatap Adam tajam. "Apa kau pernah sekali saja berpikiran ingin membuat istrimu menangis? Maka aku sama sepertimu."
Adam tersenyum kecil. Setelahnya, semuanya keluar mengikuti Adam. Meninggalkan Christian, Alex Brown yang menjadi kepala pelatihnya, dan juga Louis Faith, manajernya. Kemudian pintu tertutup rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]
RomanceThe third book of Venus Series [21+] Beberapa chapter di private. Follow aku dulu untuk baca chapter lengkapnya. Mulanya Inanna Paparizou merasa keluarga kecil yang ia ciptakan akan baik-baik saja, tentu saja dirinya dan kedua anaknya. Tap...