Clever Venus - Chapter 17

9.9K 1.2K 257
                                    

Dan Inanna tidak fokus pagi ini. Pikirannya kosong. Dan bagaimana ia bisa sampai di kantor dengan selamat entahlah...

Tiga kata keramat dari Christian tadi malam membuatnya gugup, bingung, dan bersemu merah. Hell, kenapa ia bersemu?!

Setelah Christian mengatakan itu, 3 detik selanjutnya Inanna langsung duduk tegap dan keluar begitu saja dari loteng, meninggalkan kedua anaknya dan Christian. Sepanjang malam tidur di kamar pun tidak membantunya tidur nyenyak. Ia terbangun cukup pagi saat Christian tidak ada di rumah, karena kebiasaan Christian tiap pagi akan lari pagi lalu membeli kopi. Kemudian Inanna menyiapkan sarapan. Menyuruh Aaron dan Raymond berkemas secepat kilat, dan langsung pergi.

Padahal Christian hanya mengatakan merindukannya... Ergh! Tapi kata itu terlalu sensitif bagi Inanna.

"Ma'am?"

Inanna mendongak, masih memasang wajah bodohnya, dan melihat Caroline. Caroline meletakkan cup plastik coklat panas di meja Inanna. "Mr. McKale bilang Anda meninggalkan ini."

Sepeninggalan Caroline, Inanna menatap cup itu cukup lama dengan wajah bodohnya. Ia merasa ada yang tidak beres saat Caroline menatap cup tersebut. Inanna membalikkan logo cup tersebut ke belakang dan membiarkan sebuah tulisan menamparnya dengan sangat jelas.

Inanna memejamkan matanya, menghela nafas dalam. "Oh Tuhan... Apa lagi ini?"

Tidak sampai di situ saja, Christian tetap mengantarkan sesuatu tiap jamnya dengan Caroline sebagai perantara mereka. Mau itu cemilan keripik, atau coklat dengan sticky note bertuliskan hal yang sama.

Belum lagi anaknya yang datang setelah pulang sekolah membawa surat yang bertuliskan hal yang sama lagi. Bahkan saat jam makan siangpun Christian mengirim makan siang pesan antar dan tidak lupa catatan kecilnya yang berwarna pink yang mana membuat Aaron dan Raymond menggodanya.

Sepertinya Christian ingin membuat ia terbiasa dengan tiga kata itu. Dan sialnya, hari ini pria itu menambahkan emoticon kecup di dalamnya.

***

Sepulang kerja hingga makan malam, baik Christian maupun Inanna tidak membahas kejadian kemarin. Inanna berfikir jika Christian mulai dewasa dengan tidak membahasnya saat anak-anak masih berceloteh dengan wajah segar mereka. Apakah artinya jika anak-anak sudah tidur, Christian akan mengangkat topik itu?

Tanpa sadar Inanna menggelengkan kepalanya.

"Kau baik-baik saja, Mom?"

Inanna menatap Aaron yang sudah siap di ranjangnya, menatap Raymond di ranjang sebelah. Lalu menatap buku dongeng di pangkuannya.

Inanna berdeham. "Tidur, Boys. Aku sudah selesai membacanya."

Inanna berdiri seraya meletakkan buku dongeng Hansel and Gretel and Green Witch karya Laura North di rak buku kecil belakangnya. Terdengar rengekan dari si kembar membuat Inanna menoleh dengan alis terangkat.

"Bukankah besok tanggal merah, Mom?"

"So?"

Raymond bergerak duduk. "Artinya kami boleh tidur larut malam. Kami ingin menonton."

Inanna berjalan mendekati Raymond lalu mencium dahinya. "Kau sudah mengantuk. Tidurlah. Besok kau akan menonton sepuasnya."

"Mom...!" Rengek Aaron setelah Inanna mencium dahinya. "Ini masih awal untuk tidur."

Inanna menghela nafas. "Baiklah- Hey, jangan berlarian. Boys!"

Belum sempat Inanna bersuara, kedua anaknya sudah berlarian turun tangga menuju ruang televisi atau mungkin menuju Christian.

CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang