Seperti hari sebelumnya, Christian akan menjemput Aaron dan Raymond. Biasanya, Christian hanya akan melihat anak-anaknya menuju ruang Inanna, namun kali ini ia ikut masuk ke ruang divisi Inanna. Karena semua karyawan tahu jika Christian masih memiliki pekerjaan bersama Olivia, mereka tidak berpikir macam-macam.
Caroline yang sedang menambah lipstick di bibirnya segera berdiri setelah melihat Christian. "Morning, Sir McKale."
Christian membalas senyuman Caroline. "Morning, Caroline. Apakah Inanna ada di ruangnya?"
"Ya."
"Kalau begitu aku masuk." Christian membuka pintu dan wajahnya seketika mengeras.
Melihat perubahan wajah Christian, Caroline baru ingat bahwa Drayton masih di dalam ruang Inanna. Caroline lupa mengatakan kepada Christian. Dia menunduk dan memejamkan matanya erat. Dasar tidak profesionalnya dirinya.
Saat pintu terbuka begitu saja, Inanna dan Drayton menoleh. Inanna terlihat sepert baru saja tertawa. Apa yang mereka bicarakan hingga membuat Inanna tersenyum seperti itu? Memikirkannya membuat Christian semakin suram.
"Mom!" Si kembar masuk seraya menyapa ibu dan paman Drayton. Lalu mencari tempat bermain mereka di sudut.
Alis Inanna mengkerut kecil. "Kenapa kau datang kemari?"
Dan jawaban Christian adalah sebuah ciuman keras di bibir Inanna, memberikan tontonan langsung untuk Drayton. "Aku lupa mengambil ciumanku tadi pagi."
Inanna memerah. Refleks dirinya melirik Drayton. Astaga, Inanna malu jika harus melakukannya di depan orang lain. Dia tidak pernah mengumbar keintimannya karena itu terlalu memalukan baginya. Dan Inanna tahu Christian pasti sengaja melakukannya karena pria itu tidak pernah lupa dengan ciuman selamat pagi, ciuman selamat bekerja, dan ciuman lainnya. Christian selalu mengingatnya. Jadi alas an dia melakukannya hanya satu, pria itu sedang cemburu.
Diam-diam Inanna menggigit bibirnya mencoba untuk tidak tertawa.
"Itu sedikit tidak sopan mengingat saya ada di sini." Drayton berkata dengan manis.
Christian pura-pura terkejut. "Ya Tuhan. Aku tidak tahu ada orang lain di sini. Ngomong-ngomong kenapa bisa Anda berada di sini?"
"Aku bos Inanna. Tentu saja aku akan kemari." Drayton terkekeh. "Dan jika Inanna akan mempresentasikan hasil kerjanya, kami bisa menghabiskan waktu seharian bersama."
Pegangan Christian pada kursi Inanna sangat kuat. Tapi wajahnya tetap menampilkan senyum seolah itu bukan masalah.
"Pumpkin, siang ini apa kita bisa makan siang bersama?"
"Tapi..." Inanna melirik pekerjaannya yang masih banyak. Sebelumnya, Inanna berniat akan makan siang di kantornya dan lanjut bekerja.
"Apakah bosmu terlalu banyak memberimu pekerjaan?"
"Christian–"
"Sir, tenang saja. Kekasihku akan menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Aku hanya membawanya beserta anak-anak makan di luar."
Drayton mengizinkannya dengan santai. "Apakah Anda juga ingin sekalian mentraktirku makan mengingat janji terakhirmu?"
Inanna menatap Christian. "Benarkah?"
"Dia bilang ingin mentraktirku makan siang saat di TK kembar." Drayton mengedipkan sebelah alisnya pada Inanna.
"Aku tidak–"
"Jangan bilang jika kau mengingkari janjimu sendiri." Drayton memotong kalimat Christian seraya mengangkat sebelah alisnya. Menantangnya.
Sialan. Padahal Christian hanya ingin bersama keluarga kecilnya. Tapi jika pria ini ingin melihat kemesrahan mereka, datanglah!
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]
RomanceThe third book of Venus Series [21+] Beberapa chapter di private. Follow aku dulu untuk baca chapter lengkapnya. Mulanya Inanna Paparizou merasa keluarga kecil yang ia ciptakan akan baik-baik saja, tentu saja dirinya dan kedua anaknya. Tap...