"Di mana Liam?" tanya Hera.
"Adam tidak ingin melepaskan Liam barang sedetik. Dan dua hari yang lalu pria itu sempat membawa Liam masuk ke dalam ruang rapat. Betapa bodohnya pria itu..."
Venus tertawa mendengar itu. Siapa yang tahu, pria dingin dan sangat panas bisa bertingkah seperti itu jika menyangkut anak kecil. Adam juga pernah menjaga ketiga anak Diana saat Diana dan Ethan sibuk melayani tamu. Mungkin cukup kuat magnet yang Adam bawa.
Suara tangisan menggema di sana. Venus melirik anak Diana yang sedang menangis, masih berada dalam gendongan Inanna. Dan Inanna hanya diam seakan ia sedang berada di dunia lain membuat Venus saling pandang. Hera menjentikkan jarinya di depan wajah Inanna membuat wanita itu menoleh dengan cepat.
"Apa aku meninggalkan sesuatu?"
"Err... Clever. Anakku sedang menangis."
Inanna menatap anak Diana yang ia gendong lalu memberikannya pada Diana seraya mengucapkan maaf. Dan Inanna mulai memfokuskan dirinya pada Venus.
Hera bertepuk tangan. "Oke kita mulai!"
"Aku akan bulan madu 1 bulan lagi."
Venus tercengang menatap Diana.
"Serius, Diana. Kau baru saja melahirkan," ujar Hera.
"Mereka sudah berusia 5 bulan, Beauty."
"Bukankah itu terlalu cepat, Sweety?" Helena bergumam dengan lembut.
Diana tersenyum malu-malu. "Aku dan Ethan ingin punya anak lagi."
Inanna yang menatap Diana hanya terkekeh geli. "Kau akan kewalahan."
Diana mengangguk setuju dengan wajah berseri. "Ya benar. Tapi aku menyukainya. Aku suka bagaimana seisi rumah sngai ramai dengan anak-anakku. Juga aku dan Ethan berjanji memiliki banyak anak."
Venus hanya mengangguk dan tersenyum.
Kemudian Helena kembali membuka pembahasan mereka. "Liam sangat menggemaskan pagi ini. Pertama kalinya ia mengatakan Da-da setelah Mum. Kau tahu, bahasa bayi..."
"Aku akan mendanai..." Perkatakaan Hera menggantung. Ia melirik Inanna tak enak hati lalu mengedikkan bahunya.
Oke, baiklah... Apa kita akan membahasnya sekarang? Inanna tahu Hera menjadi salah satu sponsor dari Super Bowl semenjak Ayahnya menjabat. Mau tak mau Hera juga melakukannya.
Cukup lama Inanna sibuk dengan pemikiran sendiri hingga ia melirik Venus yang tengah menunggunya.
"Skip."
Diana terdiam sebentar lalu membuka suara. Dan satu putaran selesai lagi hingga pada Inanna.
"Errr... Skip."
"Kau gugup." Helena menatap Inanna.
"Dan tidak fokus." Hera menambahkan dengan tegas. "Ada sesuatu yang mengganggumu. Katakan, Clever."
Inanna membuka mulutnya lalu menutup kembali. Kakinya kembali bergetar menandakan pikiran wanita itu sedang kacau membuat Venus semakin merapatkan diri ke Inanna.
"Aku harap aku sakit perut minggu depan. Atau apapun sehingga aku tidak masuk kerja." Akhirnya ia mengeluarkan suaranya walau bukan itu sebenarnya inti pokok pembicaraan.
"Kenapa?" tanya Hera penuh selidik.
Inanna menimang sejenak sebelum kembali berbicara. "Well, Aku akan mewawancarai pemain football."
Venus terdiam dengan wajah menegang seakan tahu siapa yang akan Inanna wawancarai.
"Aku akan mewawancarai Christian." Inanna mengulang kembali perkataannya membuat Venus membuka mulutnya lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]
RomanceThe third book of Venus Series [21+] Beberapa chapter di private. Follow aku dulu untuk baca chapter lengkapnya. Mulanya Inanna Paparizou merasa keluarga kecil yang ia ciptakan akan baik-baik saja, tentu saja dirinya dan kedua anaknya. Tap...