Inanna berharap apa yangs sedang Christian lakukan saat ini tidak sesuai dengan pemikirannya.
"Apa yang kau lakukan, Christian... Christian—"
Christian menulikan telinganya. Ia menaiki dua anak tangga sekaligus.
"Ayo, boys. Kita pergi dari sini."
"Apa Mom akan ikut?" tanya Aaron.
Christian terdiam. Ia mencoba tersenyum dan mengusap kepala anak-anaknya. "Aku sudah berusaha. Ayo."
Inanna menahan lengan Christian saat di ambang pintu. Namun Christian tetap berjalan menuju mobil. "Kau tidak bisa membawa mereka. Mereka anak-anakku!"
"Mereka juga anak-anakku jika kau lupa, Paparizou." Dan Christian langsung menutup pintu penumpang.
Inanna mencoba memegang handle pintu mobil namun ditahan Christian. Pria itu mendorong Inanna menjauh dengan lembut.
"Kau tidak boleh melakukan ini terhadapku. Kau tidak boleh membawa mereka, Asshole!"
Segala umpatan Inanna keluarkan seraya memukul Christian bertubi-tubi. Dan Christian hanya diam tidak menghentikan Inanna. Setelah Inanna lelah barulah Christian menuju pintu kemudi.
"Aku membolehkanmu menemui mereka sekali sebulan. Aku harap kau masih ingat alamatku."
Inanna menggeleng ngeri. "No... Aku bersumpah akan membunuhmu jika kau membawa mereka!"
"So, watch me." Dengan begitu mobil Christian menjauh meninggalkan Inanna yang meneriakkan nama Christian dan menangis.
Wanita itu memejamkan matanya seraya meletakkan telapak tangannya di dahi.
Oh Tuhan... Apa yang harus ia lakukan sekarang?
***
"Hey, aku kemari setelah mendapat pesanmu. Kau baik-baik saja?"
Inanna yang tengah duduk di sofa panjang mendongak. Ia melihat Venus di ambang pintu kemudian masuk untuk memeluknya. Inanna membalas pelukan Hera dan menangis sejadi-jadinya.
"Shh... Don't cry, Clever. Everything will be fine." Hera berbisik mencoba menenangkan Inanna. "Kau ingin menceritakan apa yang terjadi?"
"Dia membawa anak-anakku..."
Dan Venus tegang. Butuh waktu lama mereka terdiam hingga Helena membuka suara.
"... Christian?"
Dan Inanna mengangguk.
"Oh my God..." bisik Diana menutup mulutnya.
"Blair Samantha mengandung anaknya. Kami bertengkar semalam. Dan dia membawa anak-anakku." Inanna berkata dengan suara serak. Entah sudah berapa lama dia menangis.
"Kau ingin membawa masalah ini ke meja hijau?" tanya Hera. "Aku bisa menghubungi pengacaraku."
Inanna menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Ia menghembuskan nafas dalam lalu menggeleng.
"Kau akan membiarkan dia mengurus kedua anakmu bersama boneka barbie yang manja?! Apa kau rela?" Helena menatap Inanna tak percaya.
Diana menghela nafas seraya meremas jemari Inanna. "Mereka anak-anakmu, Clever. Dan juga selalu menjadi anak-anak kami. Aku tahu kau tidak rela melepaskan mereka. Maka dari itu kenapa kau tidak membawanya pulang? Kami di sini bisa membantumu."
Inanna kembali menggeleng setelah mengelap ingusnya. Ia tersenyum menatap Venus. "Thanks, Venus. Tapi aku tidak bisa membawa mereka kembali. Karena dari awal aku lah yang salah. Tidak seharusnya aku menutup mulut mengenai ini semua. Dan... Aku bisa ambil sisi positif. Aaron dan Raymond... Mereka akan hidup lebih dari berkecukupan hingga dewasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]
Roman d'amourThe third book of Venus Series [21+] Beberapa chapter di private. Follow aku dulu untuk baca chapter lengkapnya. Mulanya Inanna Paparizou merasa keluarga kecil yang ia ciptakan akan baik-baik saja, tentu saja dirinya dan kedua anaknya. Tap...