Clever Venus - Chapter 39

9K 942 94
                                    

Selang beberapa jam, Christian sudah berada di New York berkat dorongan manajernya. Ia mengetuk pelan pintu rumah Inanna hingga wanita itu membukakan pintu.

Terkejut. Hal pertama yang Inanna tampilkan. Lingkaran mata hitam, hidung merah, rambut digulung ke belakang dengan beberapa helai rambut jatuh di pelipisnya, dan pakaian yang sama yang Inanna pakai saat terakhir kali mereka bertemu. Sangat mengenaskan. Tidak beda jauh dengan Christian yang terlihat kacau dan mengerikan.

"Ya Tuhan... Apalagi Christian? Kau sudah mengambil anak-anak masih belum cukup?" tanya Inanna seraya masuk ke dalam membiarkan pintu terbuka dan duduk di sofa. Christian membuntutinya dengan kaku.

"... Inanna..."

Mendengar suara lirih Christian membuat Inanna menjadi tegang. Ia berbisik, "Ada masalah apa? Di mana anak-anak?"

"... I'm sorry." Christian berbisik setelah terdiam cukup lama untuk memikirkan kata apa yang harus ia keluarkan.

Inanna memejamkan matanya, menenggelamkan wajahnya dengan kedua tangannya, dan menangis terisak. "Oh God... Oh my God... Mana anak-anakku?"

Christian bersimpuh di lantai, menunduk. "Maafkan aku, Inanna. Maafkan aku."

Inanna masih menangis.

Christian mengusap air matanya yang jatuh di pipi dengan punggung tangan. Lalu mendongak, menatap Inanna. Ya, Christian menangis saat ini hanya karena kelalaiannya membuat semua orang yang ia sayangi sedih.

Christian membawa tangan Inanna dan mencoba memukul dirinya. "Pukul aku, Inanna. Bunuh aku. Aku pantas mendapatkannya."

Christian terus memukul wajahnya dengan jemari Inanna yang lemah.

"Hentikan, Christian." Inanna berbisik, menarik tangannya.

"Bunuh aku... Mereka menghilang karena aku yang lalai. Karena kebodohanku. Kumohon, Inanna... Bunuh aku."

Christian tidak mendengarnya. Ia terus memukul kepala dan wajahnya, kali ini dengan kedua tangannya sendiri seraya bergumam tidak jelas seperti orang gila. Menyalahi dirinya sendiri.

"Demi Tuhan, Christian. Hentikan itu!" Inanna mendorong tubuh Christian hingga pria itu terjungkal ke belakang. Jujur saja melihat itu malah membuat hati Inanna semakin sakit. "Kau tidak bisa membawa mereka kembali jika kau mati di rumahku."

Pandangan Christian kosong. Ia hanya menggumamkan kata maaf yang mana membuat Inanna tidak bisa berhenti menangis. Inanna tahu, Christian pasti sangat syok lebih dari dirinya. Mereka baru bertemu beberapa bulan dan mencoba beradaptasi menjadi seorang ayah dan anak-anak normal. Berkerja keras menjadi seorang ayah untuk pertama kalinya bukanlah hal mudah. Bahkan untuk pria bebas seperti Christian. Dan sekarang pria itu merasakan kesedihan yang amat mendalam karena kehilangan kedua jagoannya.

"Pulanglah, Christian. Aku akan menelpon polisi."

"Aku sudah menyewa beberapa detektif. Aku akan menemukan mereka secepatnya." Christian menatap Inanna. "Setelah menemukan mereka, aku akan membawanya kemari. Kembali bersamamu seperti seharusnya."

Inanna merasakan hatinya ngilu dan sakit. Ia membersihkan tenggorokannya kemudian berdiri, mengalihkan wajahnya. "Aku ingin kembali tidur. Tolong tutup pintunya jika kau pergi."

Saat Inanna ingin beranjak dari sana, Christian sudah menahan tangannya.

"Biarkan aku menginap di sini. Setidaknya aku bisa memberikan informasi dengan cepat."

Inanna tidak membalas. Ia terus berjalan menuju kamarnya lalu kembali dengan membawa bantal dan selimut untuk Christian.

Christian menggumamkan terima kasih dengan senyum samar. Dan Inanna hanya mengangguk kaku lalu meninggalkan Christian.

CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang