Suara Aaron membuat Christian menggeram. Sedangkan Inanna mematung.
Damn it...
Christian mendongak ke atas, menatap kedua anaknya yang masih di depan kamar mereka lantai atas. Dengan tangan masih bermain di balik pakaian Inanna dan tangan sebelahnya beristirahat di paha Inanna, Christian bertanya, "Kalian belum tidur?"
Untung saja lampu sudah banyak di matikan. Hanya ada sinar bulan dari jendela.
"Aku ingin pipis." Aaron bergumam dengan wajah kantuknya. Sama seperti Raymond yang di sebelahnya.
Dengan cepat Inanna menarik tangan Christian keluar dari bajunya lalu berdiri yang mana sedikit oleng. Untung saja Christian menahan bahunya supaya tegap. Inanna bisa mendengar kekehan pria itu membuat ia menatapnya tajam dengan wajah merahnya. Inanna kemudian melirik ke atas di mana anak-anaknya mulai turun dari tangga dengan lemah lalu Aaron masuk ke kamar mandi meninggalkan Raymond yang bersandar di dinding.
Inanna berdeham pelan, merapikan pakaiannya. Bergerak menuju Raymond untuk ia cium dahinya lalu masuk ke kamarnya.
"Biar kutebak, kau menemani Aaron." Christian mengeluarkan pernyataan.
Raymond mengangguk. "Dad, kenapa kau menggigit Mom?"
Jelas saja Christian terkekeh. Ia sedikit membungkukkan badan lalu berbisik, "Mom-mu nakal. Jadi aku menghukumnya."
"Aku tidak pernah melihat Mom nakal."
Tepat saat itu Aaron sudah keluar.
"Tidurlah boys. Besok kita akan bermain football." Christian berusaha mengalihkan topik mereka.
"Kau berjanji, Dad?"
Christian mengangguk. Dan mencoba memasang wajah serius. "Dengar, jika kalian mendengar suara jeritan Mom sampai ke kamar kalian kumohon jangan keluar. Oke?"
Si kembar memiringkan kepalanya dengan polos. "Kenapa?"
"Mom tidak ingin di ganggu. Kalian mengerti?"
"Tapi bagaimana jika Mom meminta tolong?"
"Seperti barusan ia berkata 'Oh God. help me'. Apa kami tetap tidak menolongnya?"
Christian terdiam sejenak. Menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu memasang wajah serius kembali. "Dengarkan saja apa yang Dad katakan. Jangan ganggu Mom malam ini. Mom butuh privasi. Mom berteriak minta tolong karena... Karena..."
"Karena ia sedang berdoa?" sambung Aaron sok tahu membuat Christian mengangguk cepat.
"Atau karena kau menghukumnya, Dad?"
Kembali Christian mengangguk cepat menjawab pertanyaan Raymond.
"Jadi yang mana yang benar, Dad?"
Christian mendorong tubuh anak-anaknya menuju tangga. "Tidur, Nak. Besok kalian butuh tenaga ekstra untuk bermain."
Karena rasa kantuk yang berat membuat kedua anaknya menyerah. Mereka menaiki anak tangga seraya bergumam, "Have a good night, Dad."
"Ya. Sleep well, boys."
Lalu pintu kamar mereka tertutup rapat dengan bunyi krit pelan.
Setelah itu Christian berjalan dengan langkah lebar menuju kamar Inanna. Membuka pintu dan memperhatikan Inanna sudah di kasur dengan ruangan gelap gulita.
"Apa yang kau lakukan di sini, Christian?" bisik Inanna saat membalikkan tubuhnya dan mendapati Christian tengah menutup pintunya rapat.
"Melanjutkan hal yang tertunda." Christian melepaskan kaosnya lalu merangkak di atas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]
RomanceThe third book of Venus Series [21+] Beberapa chapter di private. Follow aku dulu untuk baca chapter lengkapnya. Mulanya Inanna Paparizou merasa keluarga kecil yang ia ciptakan akan baik-baik saja, tentu saja dirinya dan kedua anaknya. Tap...