Clever Venus - Chapter 24

8.8K 1K 291
                                    

Christian membuka pintu kamar Inanna sepelan yang ia bisa. Ia melepaskan kaosnya dan ikut bergabung bersama Inanna yang tenggelam dalam selimut.

"Permisi, aku sedang mencari wanita yang menyuruhku pulang." Christian menggodanya seraya memeluk pinggang Inanna.

"Wanita itu sudah mati."

Christian terkekeh mendengarnya. Ia mencoba membalikkan tubuh Inanna supaya mau menatapnya namun wanita itu masih keras kepala dengan membelakanginya. Christian menghela nafas langsung membalikkan tubuh Inanna tanpa persetujuan wanita itu. Menatap lekat Inanna.

"Aku merindukanmu, Pumpkin."

Dan Inanna terdiam. Christian pernah mengatakan itu tapi kenapa Inanna masih merasakan getaran di dadanya? Seharusnya ia sudah terbiasa. Inanna bisa merasakan usapan lembut di rahangnya membuatnya mengerjapkan mata. "Hentikan itu, McKale. Itu menjijikan."

Christian hanya tertawa membuat Inanna memukul pelan tangan pria itu.

"Anak-anak sedang tidur. Pelankan suaramu."

Christian tidak tertawa maupun bicara lagi. Ia hanya semakin membawa Inanna ke dalam pelukannya dan memeluk erat.

"Bukankah kau akan pulang lusa? Jangan bilang setelah pembicaraan di telepon 3 jam yang lalu membuatmu langsung kemari."

Diamnya Christian membuat Inanna mengerang seraya menyembunyikan wajahnya di dada pria itu. Sudah pasti perkataannya benar.

"Aku ingin mati sekarang."

Christian tersenyum. Apa yang dikatakan Inanna memang benar. Hanya dengan kalimat 'Kalau begitu pulanglah' dengan nada manis membuatnya bergegas kemari. Inanna merupakan wanita yang jarang berkata lembut dan manis seperti itu. Dan Christian berpikir bahwa hal tersebut sangatlah langka.

"Kau berlebihan. Untuk apa malu dengan kata hatimu?"

"Itu bukan kata hatiku, Christian. Itu semacam...refleks— ergh!"

Christian tertawa. "Kau masih saja sama seperti dulu. Cobalah untuk jujur dan mengakuinya. Hal tersebut tidak akan menjadi masalah. Percaya padaku."

"Terakhir kali aku percaya padamu, kau memberikan anak-anak junk food," gerutu Inanna.

"Baiklah. Apa kita akan kembali ke topik itu lagi?"

Inanna menggeleng pelan membuat Christian tersenyum. Jemarinya bergerak untuk mengangkat dagu Inanna supaya bisa membalas menatapnya. Ia menyapukan bibirnya dengan lembut di bibir Inanna lalu mengusapnya dengan ibu jari yang besar dan kasar.

"Aku merindukan ini."

Christian memberikan kecupan ringan di bibir Inanna. Kecupan kedua dan ketiga. Lalu menatap Inanna tepat di manik mata wanita itu. Menatap mata Inanna yang seakan memohon untuknya mencium wanita itu kembali membuatnya menunduk. Merasakan apa yang ia rindukan dan ia inginkan.

Inanna melepaskan ciuman mereka sepihak dan menatap Christian dengan nakal. Christian terpukau. Saat Inanna turun dari ranjang, ia menggenggam tangan Christian dan membawa mereka ke halaman belakang rumahnya.

"Anak-anak tidak akan mendengar," bisik Inanna.

"Bagaimana dengan tetanggamu?"

"Jarak antar rumah di sini cukup jauh."

Christian menyeringai. Ia mendorong Inanna ke dinding dan menjepitnya. Tidak memberi ruang diantara mereka. Christian membungkus Inanna dengan lengan kekarnya dan menciumnya lagi dengan keras. Inanna sedikit membuka mulutnya dan membiarkan lidah Christian masuk dan mengajak lidahnya menari bersama. Tangan Christian yang kasar tidak tinggal diam, mereka menyentuh tiap inci kulit Inanna di tempat seharusnya. Memberi ruang untuk Inanna bernafas, Christian menguburkan wajahnya di leher Inanna dan mencium rakus aroma Inanna.

CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang