Inanna berlari kecil menuju basement seraya mengobrak-abrik tasnya mencari kunci mobil. Karena fokusnya pekerjaan ditambah lagi pikiran mengenai wawancara dengan pemain football, ia kembali melupakan jam pulang anaknya. Hebat, bukan?
Baru saja ia ingin masuk ke mobil, teriakan Aaron dan Raymond dari jauh menghentikannya.
"Mom!!!"
Inanna menoleh dan mendapati si kembar bersama Drayton Wesley. Lagi...
"Maafkan aku sudah merepotkanmu... Lagi."
Drayton hanya melambaikan tangannya seakan hal itu tidak masalah. "Aku menyukainya."
Inanna memasang wajah bersalah. "Aku tahu pekerjaanmu lebih padat dariku dan aku selalu melupakan menjemput anakku sendiri. Malah kau yang sering menjemputnya."
"Sudahlah Inanna... Aku melakukannya karena waktuku cukup senggang. Dan juga aku memang ingin, bukan terpaksa."
Inanna tersenyum, menatap ke bawah untuk melirik Aaron dan Raymond. "Ucapkan terima kasih pada Uncle Drayton."
"Thanks, Uncle Drayton."
Drayton berjongkok untuk meratakan tinggi si kembar lalu mengusap kepala mereka.
"Jangan lupa menjemput kami lagi besok dan juga membelikan ice cream," bisik Aaron yang dapat di dengar Inanna.
Drayton mengangguk lalu mengedipkan sebelah matanya. "Tenang saja."
"Aaron..."
"Aku tidak mengatakan ice cream, Mom." Aaron berkilah dengan cepat dan Raymond mengangguk seakan ia yang menjadi saksi kebohongan Aaron.
Inanna hanya menghela nafas saat anak-anaknya berlarian siapa paling sampai duluan di ruang kerja Inanna.
"Serius, Drayton. Kau tidak seharusnya melakukan itu."
"Sudah kubilang aku menyukai menjemput mereka. Kau tahu aku sedikit tertekan dengan pekerjaan makanya aku lebih baik menyegarkan pikiranku dengan berkendara dan sekalian saja menjemput mereka."
Inanna tahu bahwa pria di depannya ini tertarik padanya. Pria itu melakukannya supaya Inanna bisa menatapnya bahwa dirinya itu seorang pria. Namun bagi Inanna ia tidak merasakan sebaliknya. Inanna sedikit menjaga sikap supaya Drayton tidak mengharapkan lebih. Dan juga ia menyukai status mereka saat ini yang hanya sebagai teman. Inanna juga tidak pernah berfikir jika hubungan mereka akan lanjut ke tingkat berikutnya.
Untuk para karyawan yang lain, di awal Inanna bekerja banyak yang mengucilnya karena kedekatannya pada seorang General Manager dan juga ayahnya yang seorang Komisaris tempatnya bekerja. Tapi Inanna menutup mulut mereka dengan cincin di jari manisnya. Dan sekarang semua karyawan di sana hanya tahu jika Inanna sudah memiliki suami, namun belum tahu siapa pria itu. Dan juga mengetahui bahwa ia dan Drayton hanya teman karena mulut pintar Caroline yang menyebarkannya kesana kemari.
Dua bulan setelah melahirkan, Inanna segera mencari kerja. Inanna sudah bekerja di sana lebih dari 5 tahun. Dan dalam 5 tahun itu ia menanjak dengan drastis karena kepintarannya. Dari yang hanya pembawa berita menjadi kepala Divisi dari 3 tahun yang lalu.
"Mom!" teriak si kembar yang kembali lagi membuat Inanna menatap Drayton.
"Aku akan kembali bekerja kalau begitu." Ia pamit pada Drayton lalu membawa kedua anaknya ke ruang kerjanya.
Begitulah sehari-hari Inanna. Pagi yang sibuk, mengantar si kembar, bekerja, sebelum makan siang ia akan menjemput anaknya —yang sering melakukannya itu adalah Drayton— membawa anaknya ke ruang kerjanya hingga jam pulang kerja. Barulah mereka berada di rumah hingga malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]
RomanceThe third book of Venus Series [21+] Beberapa chapter di private. Follow aku dulu untuk baca chapter lengkapnya. Mulanya Inanna Paparizou merasa keluarga kecil yang ia ciptakan akan baik-baik saja, tentu saja dirinya dan kedua anaknya. Tap...