Clever Venus - Chapter 20

9.6K 1K 109
                                    

Dua jam kemudian Christian berlari masuk ke dalam rumah menuju Inanna yang sedang menyajikan masakan di meja makan. Sedangkan anak-anak kelihatan masih menyukai permainan baru mereka, yaitu football.

"Bagaimana?" tanya Christian saat melihat dapur Inanna masih terlihat seperti dua jam yang lalu.

"Mereka sudah selesai dengan loteng, ruang televisi, dan ruang tamu. Thanks to you. Kau mengubah hampir seluruh rumahku," sindir Inanna.

"Aku rasa tidak."

Inanna memutar kedua bola matanya, jengah. "Tidak untuk dapur dan kamarku, Christian. Astaga, seharusnya aku tidak mengikuti kemauanmu jika harus mengubah seluruhnya."

"Aku tidak memaksamu, Pumpkin."

Inanna mengerjapkan matanya. Lalu bertingkah seakan ingin melempar spatula kayu yang ia pegang ke arah Christian. Lalu menggerutu, "Dasar manipulatif."

Dan Christian terkekeh.

"Aku ingin mengecek dulu." Christian bergumam seraya mencium cepat bibir Inanna.

"Mereka di kamar anak-anak!" ujar Inanna sedikit nyaring membuat Christian yang tadinya ingin keruangan lain harus berbalik, menaiki tangga.

Beberapa menit kemudian Christian turun dengan beberapa orang dari jasa desain tersebut. Inanna yang tengah memanggil anak-anaknya kembali ke rumah untuk makan dapat mendengar pembicaraan Christian dengan pemimpin tim pekerja tersebut.

"Terima kasih atas bantuannya. Aku akan merekomendasikan kalian kepada teman-temanku."

"You're welcome Mr. and Mrs. Mckale." Dia menunduk singkat lalu bergerak keluar rumah yang di buntuti pekerja lainnya tepat saat anak-anak masuk.

Dengan wajah memerah, Inanna menatap tajam Christian yang memasang wajah 'Aku tidak tahu' atau 'Bukan aku yang menyuruh mereka' lalu menyuruh anak-anak duduk di masing-masing kursi.

"Bagaimana permainan baru kalian?" tanya Inanna seraya mengambilkan makanan untuk si kembar.

"Sangat menyenangkan!" Pekik Aaron berlebihan.

"Dan berkeringat!" tambah Raymond. "Kata Dad, keringat itu sangat baik untuk kami. Jika kami sudah besar, kami akan merebut Auntie Helena. Benar 'kan, Dad?"

Christian hanya mengangguk dan tersenyum.

"Sedikit koreksi, Mom. Latihan. Itu bukan permainan, tapi latihan. Jika sudah besar seperti Dad, kami akan menjadi pemain football seperti Dad. Benar 'kan, Dad?"

Kembali Christian mengangguk dengan sumringah membuat Inanna hanya bisa menggeleng.

"Orang itu salah nama. Bukankah begitu, Mom?" seru Aaron tiba-tiba. "Paman yang masuk ke rumah dengan seragam hijau tadi."

Inanna mengangguk dengan cepat. Lalu berdeham seraya melirik Christian sekilas. "Jangan bicarakan hal itu lagi."

"Oke, Mom!"

Mendengar panggilan orang tadi membuat Christian berpikir ingin sekali mengubah nama belakang kedua anaknya. Ia melirik Inanna yang diam saat makan cukup lama. Perlukah ia menguji Inanna lagi, apakah wanita itu akan berbohong atau mengatakan yang sebenarnya kepadanya? "Siapa nama kalian, Kids?"

"Christian!" tegur Inanna.

Si kembar menatap bingung Christian. "Aku Aaron dan ini adikku Raymond. Kami hanya beda 9 menit 45 detik."

"Aku rasa kami pernah mengatakan itu." Raymond bergumam.

"Nama lengkap kalian."

"Boys—" tegur Inanna yang terlambat.

CLEVER VENUS [#3 VENUS SERIES]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang