12. Kemenangan?

661 53 3
                                    

Pagi yang meriah itulah situasi saat ini di SMA Cahaya Pelita. Beberapa tenda sudah berdiri tegak di pinggir lapangan sebagai tempat para murid-murid yang bertugas sebagai tim kesehatan yang akan menangani siapapun yang cedera saat pertandingan basket berlangsung.

Nanda bersama yang lainnya sudah berada di naungan tenda dan berhadapan dengan P3K yang sudah disiapkan diatas meja.

Tim basket Cahaya Pelita dan tim basket Harapan Bangsa sedang melakukan pemanasan sebelum mulainya perlombaan.

Sorakan dari tim pemandu sorak sudah terdengar dan sangat bersemangat, bertujuan agar perlombaan ini tetap semangat sampai berakhirnya lomba ini.

"Alvin... Semangat ya." Teriakan itu bukan berasal dari salah satu tim pemandu sorak melainkan Caitlin yang berada di barisan penonton.

Alvin yang sedang melakukan pemanasan tidak menggubris teriakan Caitlin. Dan Alvin hanya berfokus pada pemanasan yang sedang dilakukan sambil melihat kearah Nanda yang sedang duduk di bawah tenda.

Nanda yang diperhatikan Alvin dari tengah lapangan tidak menyadarinya karena Nanda sedang membereskan peralatan P3K dan obat-obatan yang ada diatas meja.

"Nan, gue sama Ayu ke ruang guru dulu ya. Mau ngambil tandu." Kata Bella.

"Yaudah hati-hati ya." Ucap Nanda.

"Kita jalan dulu ya. Lu sama Rico disini aja, gue cuma bentar doang kok." Kata Ayu.

Bella dan Ayu langsung melangkahkan kakinya ke arah ruang guru untuk mengambil tandu. Dan meninggalkan Nanda bersama Rico di tenda yang sudah disediakan.

Nanda yang sudah selesai membereskan semua P3K dan obat-obatan diatas meja hanya duduk dan memandang kearah lapangan yang sudah dipenuhi beberapa peserta lomba basket yang sebentar lagi akan bertanding dibawah teriknya sinar matahari pagi ini.

"Nan, dari pada ngelamun mending nontonin yang mau lomba. Udah mau mulai nih." Ajak Rico kepada Nanda yang sedang duduk manis ditempanya.

Kata Rico ada benarnya juga, daripada hanya melamun yang tidak jelas mending menonton pertandingan basket yang sebentar lagi akan dimulai. Sekalian memberikan semangat.

Nanda sudah berdiri disamping Rico namun masih dalam naungan tenda. Mereka tidak boleh jauh dari jangkauan tenda, karena tanggung jawab mereka berada disana. Kalau misalnya ada seseorang yang cedera dan membutuhkan pertolongan pertama tapi mereka sedang tidak ada disana bisa celaka mereka dan Nanda, Bella, Rico dan Ayu tidak mau hal itu terjadi.

Di pinggir lapangan sudah dipadati siswa siswi dari SMA Cahaya Pelita dan SMA Harapan Bangsa yang ingin menyaksikan pertandingan basket.

Ramai, meriah dan berapi-api. Itu lah yang terjadi saat ini. Mereka yang bertanding sudah tahu betul kalau pertandingan ini hanya untuk mempererat tali persaudaraan. Tapi menjadikan juara satu sebagai acuan semangat dalam bertanding itu boleh.

"Ehh tandunya mau taro dimana?" Tanya Ayu yang sedang menggotong tandu bersama Bella.

"Taro dibawah aja." Kata Rico sambil menunjuk kearah bawah dekat meja.

Tanpa mengulur waktu lebih lama Ayu dan Bella meletakkan tandu itu ke tempat yang dibilang Rico tadi dan langsung merapat ketempat Nanda dan Rico berdiri.

"Ehh si Nana mana? Kok dari tadi gue gak ngeliat ya tuh orang." Kata Bella sambil mengedarkan pandangannya kearah kerumunan penonton.

"Itu." Kata Nanda sambil menunjuk kearah Nana yang sedang berselfie ria tanpa memperdulikan keadaan sekitar.

"Mana sih?" Ucap Bella yang masih meneliti satu persatu orang yang ada di sana.

"Itu, orang yang paling alay. Selfie selfie sendiri." Tunjuk Nanda lagi.

Why Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang