29. Dompet

438 25 3
                                    

Tumpukan batu-batu memenuhi pemandangan siang ini. Ramai, banyak turis, dan sangat terik matahari siang ini.

Semua hanya sibuk dengan dirinya sendiri, berfoto ria mengabadikan keajaiban dunia yang ada di depan mata.

Apa lagi Nana, mungkin sudah seribu foto yang dijepret lewat kameranya. Dibantu dengan Aldi yang menjadi fotografer dadakan.

Bagas, Bella dan Gino juga asik membeli es di kedai yang tak jauh dari tempat Nana berfoto.

Dan hanya Nanda sajalah yang tidak tau harus melakukan apa saat ini. Di temani Alvin yang berada di sampingnya.

"Nan, lu gak mau foto-foto?" tanya Alvin.

"Lu ngeledek apa emang pura-pura lupa sih," jawab Nanda.

"Ohh iya," ucap Alvin sambil nyengir kuda.

"Mau foto sama gue gak?" Tanya Alvin lagi.

"Enggak."

"Ayolah Nan, mumpung di Jogja nih. Kapan lagi kita kesini, sekali aja kita foto," Alvin tak menyerah.

"Enggak."

Alvin mengeluarkan ponsel nya dari dalam saku celananya dan langsung...

Ckrekkk...

"Ihh... Hapus fotonya. Pasti muka gue jelek."

"Enggak." kata Alvin singkat mengikuti gaya Nanda yang sebelumnya.

"Gue bakal simpan semua foto-foto wajah natural lu," lanjut Alvin.

"Natural muka lu ganteng," ledek Nanda.

"Iya Nanda cantik," balas Alvin.

"Ishh gak jelas," ucap Nanda.

"Nan, tunggu sini bentar ya," kata Alvin yang setalah itu berlalu menuju penjual es cendol yang ada di sebrang jalan.

Nanda hanya diam karena masih kesal dengan perbuatan yang Alvin baru kerjakan.

"Ehh Nanda kan," panggil seseorang dari belakang punggung Nanda.

"Ehh," Nanda berusaha mengingat siapa nama seseorang gadis yang berdiri dihadapannya.

"Ris... Ka..., Iya ini Riska kan. Riska Aprilia yang waktu itu ketemu di toko buku," Nanda akhirnya ingat dengan jelas nama seseorang yang mengajaknya ngobrol saat ini.

"Nah iya, gue kira lu lupa sama gue. Lu kesini lagi liburan? Sama siapa?" tanya Riska bertubi-tubi.

"Iya nih lagi liburan, sama temen-temen. Tuh mereka semua," ucap Nanda menunjuk Nana yang sedang asik berfoto endorse nya.

"Lu sendiri lagi liburan juga?" balik tanya Nanda.

"Kampung gue kan disini," jawab Riska.

"Ehh gue duluan ya harus pulang dulu," pamit Riska.

"Ohh yaudah, hati-hati ya,"

"Dadah..." kata Riska sambil melambaikan tangan kepada Nanda dan sepersekian detik kemudian dibalas oleh Nanda.

"Nanda."

Nanda kaget sambil memegangi letak dimana jantungnya berada. Hari ini sudah dua kali Nanda di kagetkan.

"Nih," Alvin menyerahkan segelas es cendol kepada Nanda. Dan Nanda pun menerimanya dengan senang hati.

"Tadi itu siapa," tanya Alvin yang tadi melihat Nanda sedang berbicara dengan seseorang.

"Ohh itu Riska, waktu itu gak sengaja ketemu di toko buku, ehh sekarang ketemu disini," jelas Nanda.

"Hmm..." dehem Alvin sambil menyeruput es cendol yang ada di genggamannya.

Why Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang