33. Ada Yang Aneh

332 15 0
                                    

"Maaf jika kehadiran ku di hidupmu hanya menimbulkan beban dalam benakmu."

~Alvin Cahyo Diningrat~

Keringat menetes dari kening Alvin, bukan karena kepanasan. Namun karena permainan basket di sore hari bersama teman-temannya.

Hanya ini yang Alvin lakukan untuk mengisi hari liburnya. Selain menyehatkan, keeratan pertemanannya juga ikut terjalin.

Sudah hampir dua jam mereka bermain basket dilapangan entah mengapa Alvin belum terlihat kelelahan, sedangkan yang lainnya untuk merebut bola saja sampai nafasnya terengah-engah. Tapi ada yang lain dari permainan Alvin di lapangan pada hari ini. Tidak seperti biasanya Alvin bermain dengan arogan.

Mulai dari merebut bola, men-dribble, hingga menggiring sampai ke ring basket sepertinya didalam diri Alvin ada emosi yang tak tersampaikan.

"Hey, man," keluh Bagas yang di sikut oleh Alvin dengan sangat kuat sampai terjatuh ke tanah.

Teman-teman yang lain berusaha melerai mereka. Jika terlambat, mungkin akan ada baku hantam yang terjadi antara Alvin dan Bagas.

"Udah udah bro udah, jangan ribut kayak anak kecil gini dah," ucap Gino sambil menahan Alvin yang entah kenapa hari ini emosinya benar-benar tidak terkontrol dengan baik.

"Calm down guys, tenang. Tarik nafas... Hembuskan... Tarik lagi nafasnya... Hembuskan..." Aldi berusaha mencarikan suasana panas yang diciptakan Alvin dan Bagas saat ini.

"Lu kalo ada masalah cerita, jangan lu bawa-bawa ke lapangan bro," kata Gino sambil menepuk dada Alvin supaya menenangkan emosi yang hampir meledak-ledak.

"LEPAS NJING."

Perkataan kasar dan penuh penekanan itu terucap dari bibir Alvin. Semuanya bingung, ada apa dengan Alvin saat ini.

Tanpa permisi Alvin pun pergi begitu saja meninggalkan permainan basket yang belum ditemukan pemenangnya.  Mau tidak mau permainan basket di sore hari ini usai begitu saja.

•••••

Kebingungan yang belum terpecahkan menemani Bagas saat ini. Bukan hanya Bagas, tapi Gino dan Aldi pun juga bingung.

Sifat Alvin yang tidak seperti biasanya, itu yang menjadi kebingungan mereka bertiga.

Seusai bermain basket di lapangan mereka memutuskan untuk mampir sejenak di rumah Gino, berkumpul di kamar sambil berbaring menatap langit-langit kamar Gino dan berusaha mencari penyebab yang membuat Alvin menjadi sangat kacau seperti tadi sore.

"Kira-kira Alvin ada masalah apa ya?" Aldi bertanya sambil menerawang jawabannya.

"Apa jangan-jangan lagi berantem sama Nanda makanya Alvin jadi begitu," Bagas mulai menebak-nebak.

"Woi Aldi, tangan lu ngapain raba-raba paha gue," Gino menyingkirkan tangan Aldi menjauh dari pahanya.

"Gue kalo lagi mikir harus ada yang gue pegang," alasan Aldi.

"Ya tapi jangan paha gue juga," Gino merasa kesal, melihat Gino seperti itu Aldi hanya bisa menunjukkan giginya sambil tertawa renyah.

Why Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang