Pagi ini benar-benar hari yang kacau bagi Nanda. Bangun kesiangan, papanya yang sudah berangkat kerja dari subuh dan ditambah Nanda yang menolak ajakan Alvin untuk berangkat sekolah bareng hanya karena takut orang-orang semakin menghujat dirinya.
Alhasil dirinya kini sedang berdiri didepan gerbang bersama siswa-siswa lain yang terlambat hari ini.
Menunggu upacara selesai barulah mereka yang terlambat diperkenankan masuk ke kelas masing-masing.
Nanda harus menunggu didepan gerbang sekolah bersama adik kelas yang menatapnya dengan tatapan aneh. Perasaan risih pun muncul dalam diri Nanda. Berharap upacara segera usai, tapi sepertinya upacara masih lama. Karena amanat upacara baru saja dimulai.
"Ohh ini orangnya," bisik adik kelas kepada temannya.
"Iya, parah banget ya, ehh tapi jangan percaya seratus persen sama pemberitaan di akun The Rumps. Bisa aja berita itu hoax," sahut dengan suara yang sangat pelan.
"Ssttt... pagi-pagi udah gosip aja. Tuh Bu Rahma udah mau buka gerbangnya," tegur temannya yang lain.
Telinga Nanda sepertinya sudah mulai kebal mendengar perkataan yang baru saja ia dengar.
Begitu pintu gerbang di buka, Nanda langsung melakukan kaki seribu menerobos adik-adik kelas yang juga terlambat hari itu.
"Nanda," panggil bu Rahma.
Kaki Nanda tiba-tiba berhenti dan langsung menoleh kebelakang. Bu Rahma memberikan aba-aba untuk Nanda datang menghampirinya. Nanda pun putar balik dan menemuinya.
"Iya Bu," kata Nanda yang sudah berdiri berhadapan dengan bu Rahma.
"Setelah pulang sekolah nanti, temui ibu di ruang CuRuRid ya, ada yang ingin ibu bicarakan empat mata sama kamu."
Mendengar hal itu membuat Nanda berpikir kemana-mana. Pembicaraan apa yang nanti akan dibahas. Kenapa dirinya harus masuk ke ruang itu lagi.
"Jangan lupa ya setelah pulang sekolah. Kamu bisa langsung masuk kelas sekarang," kata Bu Rahma.
"Baik bu," jawab Nanda singkat dan langsung berjalan menuju kelasnya.
•••••
Bel pulang sekolah berbunyi, yang membuat otak seketika menjadi segar kembali.
Ternyata menjadi murid kelas 12 tidak semenarik yang dibayangkan. Banyak latihan soal, tugas-tugas yang menumpuk, dan juga harus mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian nasional.
Sebentar lagi ujian akhir semester akan dilaksanakan dan libur panjang tahun baru sudah semakin dekat.
"Waktu cepat banget ya berlalunya, gak kerasa udah kelas 12 dan UAS sudah menyambut kita semua, ahhhh..." ucap Nana sambil melakukan ritual sebelum pulang sekolah yaitu merapihkan rambut serta mengoleskan liptint pada bibirnya.
"Iya bener banget, padahal baru kemarin kita di ospek sama kakak kelas, sekarang udah mau lulus aja," balas Bella.
"Ehh gue balik duluan ya, ada urusan sama Bu Rahma," kata Nanda sambil mengenakan tas ranselnya.
"Ihh mau kemana, gue kepo... Ikut dong," teriak Nana.
"Gak bisa. Yaudah gue duluan ya. Babaiii..."
Nanda langsung menghilang begitu saja dari hadapan Bella dan juga Nana.
Sambil berjalan menuju ruangan Bu Rahma, pikiran Nanda pun ikut berjalan memikirkan apa yang akan terjadi. Itu semua berputar dalam benak Nanda saat ini.
Tibalah Nanda di depan pintu ruang CuRuRid. Entah mengapa bukannya mengetuk pintu lalu masuk Nanda malah menatapnya hampir sepuluh detik.
"Masuk aja dek, bu Rahma ada didalam kok," kata mang Asep tukang kebun sekolah yang sedang menyapu lantai koridor.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me ?
Ficção AdolescenteSemua bermula dari ketidaksengajaan menabrak seorang cowok, Ananda Marsya Jelita (Nanda) merasa tidak enak hati karena membuat minuman cowok itu tumpah ke seragamnya. Ternyata cowok itu bernama Alvin Cahyo Diningrat (Alvin) kelas XI IPA 1 yang sanga...