22. Batik

502 25 10
                                    

Jam istirahat hari ini adalah jam istirahat yang paling membuat Nanda gelisah tak karuan.

Bukan karena Nanda tidak membawa uang jajan, tapi karena tidak ingin bertemu dengan Alvin yang semalam membuat hatinya dag-dig-dug seperti menaiki rollercoaster.

"Nan, ayo lah kita jajan ke kantin," ajak Nana sedari tadi.

"Tau cepetan kita jajan, nanti keburu bel nya bunyi," tambah Bella.

Mereka berdua sudah tau penyebab Nanda tidak berniat untuk pergi ke kantin. Dan terus membujuknya itulah yang dilakukan Nana dan Bella sejak bel istirahat berbunyi.

"Gak mau ahh, nanti kalau ketemu sama Al..." ucapan Nanda terputus karena ada suara yang memotong perkataan Nanda.

"Takut ketemu gue?" kata Alvin dari ambang pintu.

"Mampus gue, ada orangnya lagi." Batin Nanda.

Alvin melangkah menuju tempat duduk Nanda. Dan seketika tubuh Nanda menjadi beku dan tak berani menatap mata legam Alvin.

"Nih buat lu," Alvin meletakan sepiring siomay dan segelas jus jeruk.

"Jangan lupa dimakan, karena menyimpan rasa suka ke orang lain itu butuh energi." lanjut Alvin.

Nana dan Bella saling menatap, seperti sedang berbicara lewat mata. Sedangkan Nanda dibuat kaget dengan perkataan Alvin barusan.

"Aduh Bell, kayaknya gue pingin ke toilet deh," ucap Nana sambil memegang perutnya yang sama sekali tidak terasa apa-apa.

"Lu kenapa, ayo gue temenin ke toilet. Kayaknya ini gara-gara lu belum makan deh." kata Bella.

"Nanda, Alvin. Kita tinggal dulu ya gak apa-apa kan?" lanjut Bella.

"Yaudah ya babaiii," teriak Nana sambil menarik tangan Bella tanpa menunggu jawaban dari kedua orang yang di tinggal nya itu.

"Dasar temen-temen kampret, awas aja sih nanti." Kata Nanda dalam hati.

"Ayo dimakan jangan cuma di liatin, apa perlu gue suapin biar makanan nya dimakan?" tanya Alvin semakin berani.

"Hah? Enggak usah gue bisa makan sendiri, makasih banyak ya udah repot-repot beliin siomay sama jus jeruk buat gue." kata Nanda dengan keberanian yang masih tersisa.

"Apa sih yang enggak buat calon pacar." ucap Alvin semakin menjadi.

Nanda tersentak dengan ucapan Alvin sampai-sampai siomay yang ia makan hampir saja masuk ke tenggorokan tanpa digigit terlebih dahulu.

"Makannya santai aja dong, kita gak lagi lomba makan kok," kata Alvin dengan senyum dan mata yang terus menatap Nanda tanpa henti.

"Iya iya." Nanda hanya bisa mengatakan itu.

"Yaudah ya Nan, gue balik ke kelas dulu. Semangat belajar nya." kata Alvin lalu beranjak meninggalkan Nanda dikelas sendirian ditemani sepiring siomay dan jus jeruk yang sudah hampir habis.

Terukir senyum hangat yang sedari tadi Nanda tahan ketika Alvin sudah meninggalkan kelas Nanda.

"Heyyy, senyum-senyum sendiri. Kesambet apaan lu." heboh Nana ketika melihat Nanda seperti orang gila.

"Kesambet cinta pertama." sahut Bella.

Nana dan Bella tertawa lepas karena Nanda. Dan Nanda masih merasa kesal karena mereka berdua dengan beraninya meninggalkan dirinya bersama Alvin.

Why Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang