6. Fobia Kamera?

987 102 88
                                    

"Lu pulang sama siapa?" Tanya Nana.

"Gue jalan aja lah, rumah gue tinggal masuk komplek doang." Jawab Nanda dan Alvin langsung menatap kearah Nanda.

"Gue anterin." Kata Alvin yang langsung mengambil kunci mobil dan menarik tangan Nanda.

Tangan Nanda di tarik oleh Alvin dengan erat sampai keluar cafe. Sekarang mereka berada di parkiran dan hanya ada mobil milik Alvin dan beberapa motor milik pengunjung di cafe itu.

"Kali ini lu gak boleh nolak tawaran gue." Ucap Alvin kepada Nanda sambil menatap matanya dengan lekat.

Kemudian Alvin membukakan pintu agar Nanda segera masuk kedalam mobil. Mau tidak mau Nanda harus menerima nya, karena Nanda masih memikirkan ucapan Bella tadi "lu gak boleh begitu, gak mau berteman karena takut di omongin orang orang, Alvin itu orang nya baik loh buktinya aja lu di belain pas tadi pagi." Dan Nanda harus siap menyesuaikan diri dengan isu isu di sekolah yang dibuat oleh CP Rumps

SMA Cahaya Pelita terkenal bukan cuma karena tim basket nya yang jago tapi CP Rumps juga gak kalah terkenal karena semua berita dari penjuru dunia pun mereka tau. Dan The Rumps adalah sebutan anggota dari Tim Rumps yang ada di setiap kelas SMA Cahaya Pelita.

Ngeng... (Suara mobil)

Kini Nanda sudah berada di dalam mobil dan mesin mobil yang bergemuruh membuat Nanda tegang karena ini pertama kalinya Nanda menaiki mobil sport.

Alvin yang melihat ekspresi Nanda yang sedikit takut langsung memegang erat tangan kanan Nanda. "Jangan tegang gitu, tenang aja ada gue. Gue gak bakal kok bikin lu celaka." Kata Alvin sambil menatap Nanda dan orang yang ditatap nya hanya menatap satu titik fokus ke depan karena ucapan Alvin membuat ritme jantung nya menjadi tidak stabil seperti orang terkena serangan jantung.

Setelah Alvin meyakinkan kepada Nanda kalau tidak akan terjadi apa apa, Alvin langsung memundurkan mobil nya. "Alamat rumah lu dimana?" Tanya Alvin yang masih fokus memundurkan mobil nya.

"Belok kiri masuk ke komplek, nanti lurus aja." Jawab Nanda yang masih terdengar agak gugup, mungkin dia masih merasa canggung.

Kemudian Alvin menuruti arahan dari Nanda dan kini sudah masuk kedalam kompleks perumahan Duta Mas perumahan yang cukup terkenal karena letaknya yang strategis.

Di sepanjang perjalanan hanya ada keheningan yang menghiasi jalan jalan itu.

"Oh iya gue boleh nanya sesuatu gak?" Tanya Alvin yang berhasil membuat keadaan tidak terlalu canggung.

"Tanya aja gpp kali" jawab Nanda seasik mungkin. Supaya gak terlalu keliatan tengang nya naik mobil sport.

"Lu tuh orang nya gak suka di sorot kamera ya?" Tanya Alvin dan Nanda langsung menatap kearah orang yang sedang menyetir mobil.

Nanda yang mendengar pertanyaan itu langsung berkata dalam hati "ini gue jawab jujur apa enggak ya, kalau jujur keliatan pea nya dong masa orang takut kamera, kalau bohong nanti bakal ribet" panjang lebar dalam batin Nanda dan Alvin yang masih setia menunggu jawaban dari Nanda.

"Sebenernya sih gak takut, cuma paling risih aja kalau ada yang foto foto atau vidioin gitu." Jawab Nanda apa adanya karena takut nantinya akan ribet.

"Ohh dari dulu?" Tanya Alvin lagi.

"Mungkin." Jawab Nanda sesingkat mungkin.

Dan keheningan pun melanda lagi. Sekitar 5 menit untuk menuju kerumah Nanda. Kini sudah hampir sampai.

"Depan pager hitam itu rumah gue." Kata Nanda mengarahkan agar berhenti tepat depan pagar.

"Siap." Jawab Alvin sambil tersenyum manis.

Why Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang