14. Traktir 2

658 50 6
                                    

Suasana pada malam ini dapat membuat hati Alvin menjadi yakin kalau Nanda lah yang sudah masuk kedalam hati Alvin yang sudah lama tak di singgahi oleh seorang wanita.

Entah sejak kapan Alvin mulai menyukai Nanda. Yang pasti kini Alvin ingin menjadikan Nanda sebagai pacar mungkin?.

Begitu juga Nanda, dulunya ia sangat risih dengan Alvin. Bukan karena orangnya yang menyebalkan, tapi karena kepopuleran yang dimiliki Alvin yang membuat Nanda enggan untuk berteman dengan Alvin. Karena Nanda sangat tidak menyukai dirinya menjadi publik figur. Lain halnya dengan Alvin yang sangat terbiasa dengan orang-orang disekitarnya yang suka mengikutinya kemana saja. Maklum selebgram. Tapi sekarang Nanda sudah mulai terbiasa berteman dengan Alvin.

Setelah selesai makan di Happy Days, mereka memutuskan untuk pergi ke mall Grand Indonesia, ramai? Sudah pasti karena hari ini adalah malam minggu. Malam nya anak muda. 

Mereka bertujuh ingin menghabiskan malam dengan menonton bioskop. Nanda, Bella, Nana, Aldi, Gino, Bagas, Alvin. Mereka semua sepakat menonton film Target yang di sutradarai oleh artis sekaligus komedian Raditya Dika.

"Kita mau duduk dimana nih?" Tanya Gino yang sudah berkumpul di depan meja loket.

"Terserah yang bayar aja lah." Jawab Bagas.

"Tenang serahin aja semuanya ke juragan batik." Sahut Aldi.

"Lah gue mah bebas." Kata Alvin.

Nanda, Bella dan Nana hanya bisa diam. Ya mau gimana lagi hanya itu yang bisa mereka lakukan.

Setiap mereka berempat nongkrong ataupun kumpul-kumpul, Alvin lah selalu yang mentraktir teman-teman. Seperti kata Aldi barusan "juragan batik" Alvin ini adalah anak dari pemilik toko batik terbesar di Yogyakarta. Maka dari itu Alvin selalu mentraktir temen-temennya, tapi tidak setiap hari. Kalau setiap hari bisa-bisa bangkrut lagi.

"Di tengah aja kali ya?" Tanya Alvin sambil menatap Nanda, Bella dan Nana yang sedari tadi hanya terdiam.

"Yaudah kita mah ngikut aja dah." Kata Bella yang di iyakan Nana dan Nanda.

"Yaudah mba kita duduknya disini aja bertujuh." Kata Alvin kepada seseorang yang duduk di bagian loket bioskop.

"Barisan C dari 10-17 dengan film Target mulai jam 19:15."

Alvin menyerahkan uang dan sang kasir memberikan tiket nya. Sekarang masih pukul 18:45, dan film akan dimulai sekitar tiga puluh menit lagi. Nanda, Bella dan Nana memutuskan untuk pergi ke toko buku sebentar sedangkan Alvin, Bagas, Aldi, dan Gino menghampiri Timezone untuk bersenang-senang.

"Kita ke toko buku bentar ya." Ucap Nana kepada keempat cowok itu.

"Entar kita langsung nyusul ke Timezone kok." Kata Nanda memastikan.

"Dadah, tungguin ya." Lanjut Bella sambil melambaikan tangannya.

Mereka bertiga berjalan menuju toko buku. Nanda, Bella dan Nana memang suka sekali membaca novel. Setiap mereka mampir ke toko buku sudah bisa di prediksi mereka membawa pulang satu buku. Itu sudah menjadi kewajiban. Mereka selalu membeli buku yang berbeda, supaya mereka bisa saling tukar pinjam dengan yang lain.

Sekarang Nanda sudah berada di tumpukan buku yang disusun rapi dan menjulang tinggi. Mereka sengaja berpencar untuk berburu buku kesukaan mereka masing-masing.

Nanda memperhatikan setiap judul yang ada di masing-masing rak itu. Ubur-ubur lembur karya Raditya Dika, mata Nanda sepertinya terpancing untuk mengambil buku itu. Tangan Nanda mulai bergerak untuk mengambil buku yang berada dibarisan paling depan.

Why Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang