"Nanda..." teriak seseorang dari belakang.
"Kayak kenal suaranya." Batin Nanda.
"Nanda," panggil seseorang dari belakang tubuh Nanda.
"Tuh kan bener, gue harus nolak kayak gimana lagi?" batin Nanda bertanya.
Nanda bingung harus melakukan hal apa saat ini. Dengan cepat Nanda membalikan badannya menghadap ke seseorang yang sedari tadi dibelakangnya.
"Gimana tawaran gue yang kemarin?" tanya orang itu kepada Nanda.
Bella dan Nana tentunya bingung dengan percakapan dua orang yang ada didekatnya.
"Tawaran apa sih Vin," tanya Nana dengan kekepoan yang sudah tak terbendung lagi.
"Gue mau naik angkot aja sama temen-temen gue. Makasih tawarannya." kata Nanda dengan gugup.
Jujur Nanda sangat tidak nyaman naik mobil sport yang sangat membuat hatinya tak karuan.
"Kenapa gak mau?" tanya Alvin.
"Ya kan gue udah bilang, gue mau bareng sama teman-teman gue naik angkot." ulang Nanda.
"Ohh, yaudah oke," ucap Alvin dengan hembusan nafas pasrah.
Dan Alvin pun berlalu dari hadapan Nanda menuju parkiran dimana mobil Alvin bertengger.
"Ohhh, sayang sekali bung." sambut Bagas bak komentator bola.
Iya, kini Alvin sudah bergabung bersama teman-teman nya diparkiran mobil.
"Maaf Vin gue mau naik angkot aja sama teman-teman gue." ledek Aldi yang menirukan ucapan Nanda tadi.
Alvin hanya diam menatap Nanda dari kejauhan.
"Yee, masih mending Alvin ada usaha daripada lu. Mana? Gak ada kan." kata Gino.
"Tenang aja, cepat atau lambat Nana bakal jadi milik gue." ucap Aldi dengan bangga.
"Kebanyakan mimpi lu." Kata Alvin dengan geplak kan yang mendarat di kepala Aldi.
"Jodoh pasti bertemu..." Aldi bernyanyi dengan ekspresi yang sangat tidak enak diliat.
Gino dengan kesal langsung merauk wajah Aldi yang sedang berekspresi menjiwai lagu tersebut.
"Woi... lu ganggu Justin Bieber lagi nyanyi aja." kata Aldi dengan wajah sok kegantengan nya.
"Mirip dari mana coba." kata Gino memegang wajah Aldi berusaha mencari dimana letak kemiripannya dengan Justin Bieber.
"Dari matamu, matamu ku mul...," Aldi berdendang dengan tangan Gino yang masih memegangi kepala Aldi.
"Najis..." Gino refleks membuang wajah Aldi dengan kasar.
Benar-benar sangat gaduh sekali yang diciptakan dua makhluk ini.
Alvin terus berfokus pada Nanda yang masih setia menunggu kedatangan kendaraan umum yang ingin ditumpanginya.
Penantian Nanda sepertinya terbayarkan dengan kehadiran angkot yang sudah dilihat dari kejauhan.
Angkot yang masih sepi penumpang itu berhenti dihadapan Nanda. Dan tanpa menunggu lama lagi Nanda, Nana dan Bella langsung masuk kedalam angkot itu.
Alvin yang melihat hal itu dari parkiran langsung lari menyusul Nanda yang sudah duduk manis dalamnya.
"Bang... Tunggu..." teriak Alvin. Dan supir angkot itu tidak menginjakkan gasnya.
"Woiii, bawa mobil gue ya." teriak Alvin kepada teman-temannya sambil melempar kunci mobilnya kepada Bagas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me ?
Teen FictionSemua bermula dari ketidaksengajaan menabrak seorang cowok, Ananda Marsya Jelita (Nanda) merasa tidak enak hati karena membuat minuman cowok itu tumpah ke seragamnya. Ternyata cowok itu bernama Alvin Cahyo Diningrat (Alvin) kelas XI IPA 1 yang sanga...