Sehabis mengantar Nana dan Bella pulang sampai di depan rumahnya dengan selamat. Nanda dan papanya langsung meluncur ke rumahnya. Ingin mencurahkan segala kerinduan yang sudah lama terbendung.
Selama perjalanan pulang Nanda sangat bersemangat menceritakan segala aktivitas nya selama di sekolah maupun di rumah. Dan Surya kini menjelma menjadi pendengar yang baik. Merespon semua cerita yang dilontarkannya dengan nyambung karena Surya sang papa mendengarkan dengan seksama.
"Nanda masih gak nyangka kalau papa pulangnya hari ini, Nanda kira papa pulangnya masih lama."
"Emang kamu bisa lama-lama jauh dari papa?"
"Enggak bisa sih." Ucap Nanda dengan cengiran tanpa dosa.
"Karena pekerjaan papa disana udah selesai, jadi untuk beberapa bulan ini papa libur dirumah." Kata Surya dengan tatapan masih terfokus kejalanan.
Nanda mendengar hal itu menjadi senang sekali, karena bisa berobat jalan. Iya, berobat jalan untuk mengobati rindu yang sudah lama Nanda tahan.
"Ahh seriusan?" Kaget Nanda.
"Iya Nanda." Ucap Surya sambil menatap Nanda dengan kasih sayang.
•••••
Aroma masakan yang khas sudah tercium dari kejauhan. Membuat siapa saja yang menghirup aroma itu ingin melahapnya.
"Yuk kita makan. Sudah lama sekali kita gak ngumpul kayak gini. Terakhir kali kan pas papa mau pergi keluar kota." Ajak Yanti yang melihat Nanda dan Surya sudah datang.
Dua orang yang diajak makan pun langsung duduk manis di meja makan. Semua masakan kesukaan sang suami disiapkan istrinya dengan tambahan bumbu cinta.
"Ini semua kamu yang masak?" Tanya Surya sambil menatap Yanti.
"Ya iya lah, mana mungkin Nanda yang masak. Bisa-bisa keracunan semua kita." Kata Yanti meledek putri sematawayangnya.
Nanda yang mendengar hal itu langsung membela diri.
"Enggak kok, Nanda bisa masak. Siapa bilang Nanda enggak bisa." Sewot Nanda.
"Kamu inget gak terakhir kali kamu bikin sayur sop buat papa waktu sakit. Itu waktu kamu kelas berapa ya?" Yanti berusaha mengingat kejadian pada masa itu.
"Ohh iya waktu kamu SMP kelas 2. Itu sop keasinan, gak bisa kemakan." Lanjut Yanti dengan tertawa mengingat kejadian itu.
"Iya iya papa juga inget." Sahut Surya yang membuat bibir Nanda maju 5 cm.
Nanda yang sudah tidak bisa mengelak lagi hanya bisa mengalah, daripada harus mengungkit-ungkit kejadian gagal masak Nanda yang lainnya. Lebih baik Nanda melanjutkan makannya.
•••••
Setelah menghabiskan sarapan bersama, Surya ingin beranjak pergi ke kamar mengistirahatkan tubuh yang lelah karena perjalanan yang cukup melelahkan.
"Papa mau tidur dulu ya, badan papa lelah." Katanya sambil berdiri dan ingin beranjak ke kamar tidurnya.
"Yah, padahal Nanda masih kangen sama papa." Sahut Nanda.
"Yaudah biarin, papa kan capek. Lagian papa sudah libur. Jadi kamu bisa ketemu papa terus nanti." Sahut Yanti sambil mengelus ujung kepala Nanda.
Dan Nanda hanya bisa melihat sang papa dengan menganggukkan kepalanya bahwa Nanda mengerti.
Surya kini sudah berada dikamar. Nanda dan Yanti masih di ruang makan. Merapikan semua yang ada di sana.
"Nanda bawain ketempat cucian piring ya." Kata Nanda kepada Yanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me ?
Ficção AdolescenteSemua bermula dari ketidaksengajaan menabrak seorang cowok, Ananda Marsya Jelita (Nanda) merasa tidak enak hati karena membuat minuman cowok itu tumpah ke seragamnya. Ternyata cowok itu bernama Alvin Cahyo Diningrat (Alvin) kelas XI IPA 1 yang sanga...