Hari ini adalah hari keberangkatan mereka menuju tempat berlibur yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari.
"Nanda, jangan pergi. Jangan tinggalkan aku di sini sendiri. Nanda..." kata Alvin.
"Iya aku gak bakal pergi ninggalin kamu." ucap Nanda lembut.
"Ahhh.... Kampret lu..." teriak Alvin ketika terbangun dari mimpi bersama Nanda.
Yang menjawab ucapan Alvin barusan adalah Gino sehingga membuat Alvin sawan ketika mengetahuinya.
"Lagian bukannya bangun, liat nih udah jam berapa. Malah mimpiin si Nanda lagi."
Alvin mengucek-ngucek kedua matanya yang masih ngantuk itu, energi nya belum sepenuhnya terkumpul.
"Nanda.. jangan tinggalkan aku..." kata Gino meniru gaya Alvin saat mengigau dengan dramatis.
"Udah ahh gue mau mandi dulu." kata Alvin tak memperdulikan ledekan receh dari Gino.
"Jangan pergi, aku gak mau sendirian di sini." teriak Gino makin menjadi.
"Bodo amat..." teriak Alvin yang sudah berada di kamar mandi.
•••••
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 07.00 dan semua sudah mengumpul di rumah Alvin.
Mobil yang akan digunakan sudah ada di halaman rumah Alvin berserta supirnya. Rencana untuk memakai mobil Alvin dan yang mengendari sampai tempat tujuan yaitu Alvin dan Bagas semua berubah, dikarenakan Alvin menyewa mobil besar yang dapat menampung hingga sepuluh orang berserta supir yang akan menemani selama berada di sana.
Bagas, Gino, Aldi, Alvin, Nanda, Bella dan Nana sudah siap untuk berangkat meninggalkan ibukota Jakarta sejenak ke kota gudeg untuk beberapa hari ke depan.
"Gewlaaasehh... kita mau ke Jogja aja harus nyewa tayo mini ya," ucap Nana histeris dan cempreng yang menggelegar.
"Hey tayo... Hey tayo... Dia bisa kecil ramah." Aldi menyanyi dengan wajah dibuat sok imut.
"Aduhh, pacar ku peka banget sih. Makin cinta deh," kata Nana.
"Dulu kayak Tom & Jerry. Sekarang kayak Habibie dan Ainun. Manusia gampang berubah ya, kayak bunglon. Apa jangan-jangan kalian berdua bunglon lagi." kata Gino sambil menunjuk kearah Nana dan Aldi.
"Enak aja. Gue cantik, badhayyy, imut, hits kayak gini dibilang bunglon? Yang ada lu tuh muka lu kayak tapir." sengit Nana. Sedangkan Aldi hanya bisa terkekeh melihat temannya di serang dengan ucapan pedas Nana.
"Sabar ya bro, kuping lu lecet gak?" kata Aldi.
"Ihh Aldi... Emangnya suara aku kayak silet apa bisa bikin lecet." cerocos Nana.
"Enggak beb, becanda doang kok. Jangan marah ya. Kalo kamu marah nanti di sono kita gak bisa..." kata Aldi yang sengaja di putus dengan bibir Bimoli (bibir monyong lima senti)
"Ihh Aldi mesum... Nana gak suka ahh," teriak Nana hingga mengalahkan geberan motor anak jalanan.
"Muakhan gudeg bareng di sana, jangan pikir ke situ dong, emang kamu mau." ucap Aldi.
"Tau ahh Nana sebel sama Aldi." kata Nanda dengan wajah cemberut.
Sedangkan yang lainnya hanya menyaksikan tontonan gratis di pagi hari. Sambil tertawa lepas.
"Yuk berangkat yuk." kata Alvin memberhentikan drama gratis yang sedang di saksikan bersama.
"Yuk lah," kata Bagas.
"Gue duduk samping lu ya Bell, gue lagi males duduk sebelahan sama yang namanya Aldi." kata Nana sambil menekan kata terakhir yang ia ucapkan.
"Iya iya," kata Bella.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me ?
أدب المراهقينSemua bermula dari ketidaksengajaan menabrak seorang cowok, Ananda Marsya Jelita (Nanda) merasa tidak enak hati karena membuat minuman cowok itu tumpah ke seragamnya. Ternyata cowok itu bernama Alvin Cahyo Diningrat (Alvin) kelas XI IPA 1 yang sanga...