15| C H E A R A V I T A

6.7K 174 0
                                    

———————–––
From. Alfiani
✨Happy Reading✨
——————

Dengan nafas memburu Vita berhasil duduk di Taxi tepat disamping Mama nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan nafas memburu Vita berhasil duduk di Taxi tepat disamping Mama nya. Cewek itu mencoba mengatur nafasnya sebelum berbicara.

"Ma ada apa? Kenapa tadi nangis." Denata hanya menatap sekilas anaknya itu. Membuat Vita mengerutkan kening. "Ma."

"Kenapa kamu nggak bilang ke Mama?!"

Masih bingung Vita pun meminta penjelasan, "Bilang Apa?"

"Kamu jahat kenapa nggak bilang ke Mama."

"Astaga Ma, Vita nggak tau maksud mama apaan."

"Kalo gitu liat aja Taxi ini berhenti dimana nanti."

Vita menghembuskan nafasnya mengalah. Kalian pasti tau berdebat dengan orang tua terutama dengan Mama nggak akan ada ujung nya jika si Anak tak mau mengalah Bukan?

"Kalo gitu itu apaan? Buat apa?" mata Vita mengarah pada pangkuan Denata yang terdapat Parcel Buah.

"Kamu bakal tau kalo udah sampe."

"Yaudah." jawab Vita setelahnya cewek itu mencoba menyari posis nyaman dan memejamkan matanya.

Otaknya mengingat kembali kejadian di depan halaman sekolah tadi. Aldan–Rins. Sial.
Vita bahkan tanpa fikir panjang meludahi si ketua Geng Mobil itu. Binasalah Vita!!

Vita memijit keningnya yang cukup pening karna rumitnya masalah. Sial.

"Dek..dek..adekk..Vita!! Astaga bangun!"

Vita langsung membuka mata karna pekikan Denata yang menusuk itu. "Kenapa?"

"Ayo turun."

Vita menatap sekeliling dan mencoba mengumpulkan kesadaran. Huh. Ternyata ia ketiduran. Spatu Kets nya menyentuh aspal begitu keluar dari Taxi. Matanya menyipit sesaat sebelum berubah menjadi melotot tajam.

Sial. Rumah Sakit.

"Ayok."

"M–ma bentar. Kita mau jenguk siapa?"

"Karna itu kamu harus masuk."

"M–ma–ma."

"Apa sih kenapa kamu cerewet banget, Ayok." Denata dengan susah payah menarik paksa anak gadisnya itu hingga berhasil masuk kedalam dan mencari-cari ruangan yang ia tuju.

Di benak Vita mencoba berfikir positif mungkin Denata menjenguk Teman. Namun fikiran Vita runtuh saat langkahnya berhenti di depan pintu kamar inap Daniel.

Vita menelan ludahnya. Sialan. Pasti ini rencana Daniel. "Vita nggak mau masuk."

"Kenapa? Harusnya Mama loh yang marah."

CHEARAVITA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang