HARUS FOLLOW karna Part acak dan Private!!
Rate 17+
Sakit!
Tentu. Siapa yang tak sakit hati dan kecewa bahkan marah saat dengan tega pacarnya menjadikan dirinya sebagai Bahan Taruhan. Gadis malang itu menatap kecewa pada sang pacar.
Daniel Ilescas d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bentar lagi lebaran udah pada beli baju belom hm? "
-Rins Miller-
Apa ini hari buruk bagi Vita? Entahlah ia rasa bakal ada hari lebih buruk dari hari ini bukan? Tak ada yang bisa memprediksi hari esok kan?
Troli belanjaan Vita penuh, bukan hanya berisi bahan-bahan membuat kue namun juga terisi dengan banyak nya cemilan micin dan jangan lupa minuman soda dengan kadar alkohol.
Milik Rins!
Cowok kurang ajar itu mencampuri troli belanjaan Vita. Tentu Vita hanya diam dengan batin selalu berdoa agar manusia dihampingnya ini tak melakukan hal gila.
"Lo lagi nggak dapet kan?"
"Hah?"
Cowok itu terkekeh melihat ekpresi terkejut sekaligus bingung dan takut. "Cuma mastiin aja."
Glek! Jantung Vita berdetak cepat, ia sangat takut tangannya berkeringat kepala selalu mencari cara agar bisa kabur!
"Please! Gue harus pulang." Rins hendak menyahut namun Vita langsung berucap kembali. "Pulang sendiri."
"Ada gue jadi ngapain lo pulang sendiri hm?"
Vita dapat melihat cowok dihadapannya ini tersenyum miring. Belum sempat menolak Vita sudah ditarik Rins sampai di tempat Kasir.
"B-belanjaan itu di pisah."
Kasir itu mengangguk menuruti ucapan Vita, Rins lagi-lagi tersenyum miring. Cowok itu menarik pinggang gadis yang membuatnya penasaran itu hingga menempel pada tubuh kekarnya.
Tentu Vita langsung menegang dan juga memberontak! "Jangan kurang ajar!"
Desisan Vita tak membuat Rins takut, "Jangan nolak gue, bisa-bisa rasa penasaran gue semakin gede hm."
* * *
Suara besi bersentuhan terdengar nyaring. Kedua manusia itu fokus pada kegiatannya yaitu mengutak-atik mobil.
"Astaga gue lupa!"
"Kaya nya gue liat Vita."
Aldan yang tadinya tak peduli sekarang sudah menoleh dan menatap Max lekat.
"Gue nggak yakin dia sama siapa, tapi gue yakin itu Vita."
