HARUS FOLLOW karna Part acak dan Private!!
Rate 17+
Sakit!
Tentu. Siapa yang tak sakit hati dan kecewa bahkan marah saat dengan tega pacarnya menjadikan dirinya sebagai Bahan Taruhan. Gadis malang itu menatap kecewa pada sang pacar.
Daniel Ilescas d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hadiah kali ini lebih berharga dari apapun itu."
-Aldan Rios Helarry-
"Agh.." erang perempuan yang langsung terduduk dari tidurnya itu. Kepalanya menoleh saat balkon kamar menampakan siluet sunries.
Sunries! Apa ini udah pagi?! Ingatan Vita langsung tertuju pada semalam. Matanya menelisik penampilannya saat ini.
Komplit. Hembusan nafas Vita keluarkan. Bersyukur. Suara bariton itu jika bukan Daniel maka—
"Udah bangun lo hah!"
Seruan itu membuat Vita menoleh dan berakhir terkekeh bak orang gila saat tau siapa pemilik suara bariton itu.
"Masih bisa ketawa lo hah! Semalem lo mau bunuh gue lo tau itu?!"
"Otak lo kemana sih!"
Vita masih terkekeh membuat lelaki yang berdiri diambang pintu itu kesal bukan main.
"Vita lo adek kurang ajar ya!"
"Lo bener-bener nggak waras! Astaga kenapa gue bisa punya adek begini Ya tuhan."
Vita beranjak dari kasur berusaha menghampiri Tama-abangnya yang sudah beranjak pergi.
"Seenggaknya lo nggakpapa kan?" ucap Vita serak khas orang bangun tidur. "Itu juga salah lo sendiri Bang."
Tama yang sedang berjalan langsung membalikan tubuh hingga mereka berhadapan, "Salah gue?! Salah gue dimana! Lo yang tiba-tiba lempar Vas bunga kearah ABANG lo ini."
Vita menghembuskan nafas membuat cowok bernama Hatama itu mendelik.
"Lo muncul di waktu yang salah, lampu padam ditambah lo pecahin sesuatu dibawah kan?! Itu buat gue takut!"
"Bukan gue yang pecahin gelas ya."
"Terus siapa setan?"
"Mana gue tau, tapi itu bener bukan gue lo jangan aduin ke Mama ya."
"Serah." putus Vita dan berbalik hendak masuk ke dalam kamar lagi namun Tama menahannya.
"Kenapa lo pingsan?"
"Gue tau lo takut bukan karna setan. Ada apa? Semalem gue liat lo bener-bener ketakutan, muka lo pucet bahkan keringet dingin juga."
Pertanyaan Tama membuat Vita diam sesaat. Ya betul ia takut bukan karna setan. Ia lebih takut kepada iblis Daniel.
