HARUS FOLLOW karna Part acak dan Private!!
Rate 17+
Sakit!
Tentu. Siapa yang tak sakit hati dan kecewa bahkan marah saat dengan tega pacarnya menjadikan dirinya sebagai Bahan Taruhan. Gadis malang itu menatap kecewa pada sang pacar.
Daniel Ilescas d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aldan Rios Helarry."
.
Sepanjang perjalanan Vita hanya diam dan membuang muka dari Daniel, gadis itu lebih sudi menatap jalanan di balik kaca mobil. Presetan! Jika bisa lompat dari mobil akan Vita lakukan sekarang.
"Kamu nggak mau minta maaf huh?"
Vita terkekeh sinis, "Maaf? Gue nggak salah denger?"
"Kalo jawab tatep muka aku!"
"Mata gue terlalu suci buat natep lo yang terlalu najis."
Dengan sekali tarik, tangan kiri Daniel mencengkram kuat rahang gadisnya ini. Vita tetap diam bahkan gadis itu tak berkedip saat wajah Daniel tepat di depannya bahkan hidung mereka saling bersentuhan!
"Coba ulang sekali lagi." Desis Daniel tak membuat Vita takut.
"Kenapa marah? Lo tersinggung? Ucapan gue bener adanya."
Rahang Daniel mengeras. Cowok itu menarik dagu gadis nya semakin dekat. Daniel bisa merasakan nafas panas Vita, mungkin efek demam yang tak Daniel ketahui itu.
"Aku cuma mau kamu minta maaf dan ikutin semua ucapan aku, Ta." Daniel berucap dengan menggesekan ujung hidung mereka. "Kali ini kamu nggak bisa nolak, karna aku punya bukti kuat, jadi ikutin kemauan ku hmmm."
Vita mencekal tangan Daniel yang masih mencengkram rahangnya itu. Sakit. Namun Vita menahannya. "Gue nggak peduli lo punya bukti apapun itu."
Daniel melepaskan cengkraman itu, cowok itu tertawa sesaat. "Yakin lo nggak peduli? Gue bakal kasih liat video nya."
DEG
V-video?
Video apa? Enggak mungkin isi Video itu hal yang sangat tak pantas! Vita terus berfikir keras selama hidup nya Vita tak pernah melakukan hal gila yang tak pantas itu! Tak pernah!
T-tapi bagaimana jika Daniel pernah menjebaknya tanpa ia sadari?! E-enggak, enggak mungkin!
"Sekarang turutin ucapan aku hm. Atau semua temen kamu tau kalo kamu itu gila."
Vita hanya diam namun tidak dengan fikiran dan batinnya yang gelisah. Daniel mengutak-atik ponselnya sebelum menunjukannya pada Vita.
"Aku yakin kamu bakal malu."
Gadis itu menatap ponsel Daniel setelahnya ia terkekeh kecil. Kekehan Vita tentu membuat alis Daniel hampir menyatu.
"Apa kemauan lo."
Daniel tersenyum lebar, cowok itu sangat bahagia saat Vita mengucapkan pertanyaan itu. "Simple, suruh bocah tengil sok jagoan itu buat mundur balapan dan kamu harus tidur dengan Rins, Buat Rins puas maka kamu bakal terlepas dari Rins setelah itu, gimana?"
