60| CINDY VERONICA GUANDRA
Saat pintu utama di ketuk ia melihat jam besar yang menggantung menunjuk pukul 9.18 ibu dua anak itu mengerutkan kening.
"Siapa yang bertamu?"ART yang didekatnya itu menggeleng ikut heran juga, "Saya bukakan dulu ya Bu, mungkin tamu bapak."
"Enggak usah biar saya aja mbok." Setelah sampai didepan pintu Sindita perlahan membukanya, melihat siapa yang berdiri ia terkejut namun Sindita tetap tersenyum. "Eh kamu?"
"Gimana kabar Tante? Maaf Cindy baru main ke sini."
"Kabar Tante baik." sahut Sindita, "Tumbenan kamu main?"
Melihat senyum Cindy yang lebar membuat Sindita semakin memaksakan senyum, bukan maksud tidak suka ia hanya tak suka dengan cara berpakaian anak dari temannya ini.
"Cindy ke sini mau ketemu Aldan tentunya pengen ketemu camer juga."
"Ah kamu." Sindita tertawa canggung "Kamu duduk dulu, biar tante penggilin Aldan." Merasakan lengan nya di tahan Sindita mengerut heran.
"Eh enggak usah repot-repot tante. Oh ya ini oleh-oleh dari Paris buat Tante."
Dengan ragu Sindita menerimanya, "Harusnya kamu enggak usah bawa apa-apa tapi ini makasih ya."
Senyum Cindy mengembang kembali, wanita yang mengenakan pakaian terbuka khas barat itu kembali membuka suara membuat Sindita syok sesaat.
"Sama-sama Tante, kalo gitu Cindy boleh masuk ke kamar Aldan?"
"Eh?"
"Kamar Aldan masih di lantai dua pintu warna hitam kan Tan?" sokab Cindy itu, "Duhh Cindy masih inget kalo dulu sering main." tambahnya dengan tertawa jaim.
"Tapi Cin—"
"Cindy masih inget kok Tan." potong Cindy tak sopan itu. "Kalo gitu Cindy boleh ke atas Tan?"
Melihat anak temannya itu yang sudah menaiki tangga menuju lantai dua dimana kamar Aldan berada Sindita hanya bisa terdiam, bagaimana bisa mencegah bukan? jika ucapan Sindita selalu terpotong.
Cindy mengatur nafasnya lebih dulu sebelum mengetuk pintu, "Kenapa gue jadi deg-degan? sialan jantung gue tauan aja mau ketemu jodoh!"
CEKLEK
Pintu kamar terbuka lebar, semerbak bau seorang Aldan Rios Helarry langsung membuat candu bagi siapa pun yang menciumnya, "Apa gue cewek pertama yang beruntung masuk ke kamar Aldan?" bacot Cindy dengan diri sendiri itu.
Tentu setiap hendak melangkah Cindy selalu membenarkan penampilannya! ia harus terlihat perfect dihadapaan Aldan! agap saja Cindy hilang akal ia masuk tanpa diminta! "Kamarnya sebagian besar masih sama kaya dulu."
"Aldan mandi?" ujar Cindy karena mendengar suara gemricik air dalam bilik kamar mandi. Wanita itu tersenyum penuh misteri, ia merapikan kembali pakaiannya sebelum duduk di ranjang milik Aldan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEARAVITA✔
Teen FictionHARUS FOLLOW karna Part acak dan Private!! Rate 17+ Sakit! Tentu. Siapa yang tak sakit hati dan kecewa bahkan marah saat dengan tega pacarnya menjadikan dirinya sebagai Bahan Taruhan. Gadis malang itu menatap kecewa pada sang pacar. Daniel Ilescas d...