59| The Truth.

4K 139 1
                                    

59| SEBUAH KEBENARAN.

59| SEBUAH KEBENARAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam berdenting saat itu juga Vita menoleh, melihat waktu yang sudah hampir pagi ia tetap diam dan kambali menatap lurus pada balkon kamar yang terbuka lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam berdenting saat itu juga Vita menoleh, melihat waktu yang sudah hampir pagi ia tetap diam dan kambali menatap lurus pada balkon kamar yang terbuka lebar.

Yap.
Dia tidak tidur! Fikirannya masih terpaku pada ucapan Lucrecia, kejujuran gadis itu membuat Vita membeku sampai saat ini. Entah sudah berapa banyak notice ponsel yang sendari diabaikan hingga berhenti dengan sendirinya.

"Lo tau pertemuan kita itu kaya takdir."

Sudah sekian kali ucapan Lucrecia mengulang di otak Vita kejujuran gadis itu mengenai pertemuan mereka dan kejujuran tentang siapa Rins bagi Lucrecia.

"Chearavita.. tadinya gue tau lo sebatas nama, pertama kali gue ke temu lo di Caffe Yours bukan? Dan pertama kalinya gue setuju sama ucapan Rins."

"Rins pernah bilang kalo dia jatuh cinta sama gadis taruhannya kali ini dan saat gue liat lo waktu itu gue juga langsung suka sama lo dan kali pertama ucapan Rins enggak bohong Vit."

Saat itu Lucrecia menghapus air matanya dengan tetap tersenyum ia kembali berbicara, "Maaf kalo gue sempat iri ke lo...Hikss...maaf juga gue sempat berfikir bahwa cinta gue yang lebih pantas buat Rins."

"Gue boleh minta satu hal ke Lo, Vit?"

"Gue minta lo jangan terlalu benci sama Rins, gue tau Rins cowok kurang ajar tapii Vit gue percaya Rins bisa berubah dan bisa ninggalin semua kebiasaan buruk dia."

"Luc! bukan buat gue tapi demi kebaikan diri lo sendiri, liat kejadian ini Luc! dia kelewatan lo enggak harus diem aja kek gini Luc!"

Melihat Lucrecia yang hanya diam tak menyahut membuat Vita kesal! Siapa yang tak kesal jika temannya di lecehkan secara fisik didepan umum?! Dan sebagai temen, Vita tetap harus membuka fikiran Lucrecia.

"Maaf gue enggak bisa." ucap Luc tanpa berfikir. "Vita, lo anggep gue sebagi kaka lo?"

Tanpa ragu Vita mengangguk membuat Lucrecia kembali tersenyum, "Maaf kalo permintaan gue egois." Melihat Gadis kecil itu menggeleng membuat Lucrecia kembali berucap. "Tolong tinggalin Rins sendiri, biar gue bisa berjuang."

CHEARAVITA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang