———————–––
From. Alfiani
✨Happy Reading✨
——————"Lo enggak pada balik."
Nata, Shila, Nailo dan Ferry mendelik saat Aldan berucap terkesan mengusir.
"Lo nggak liat gue masih makan." garang Shila.
"Lo ngusir kita? Tuan rumah lo huh." sambung Ferry.
Nata mengangguk setuju, "Lo mau ngapain nyurun kita-kita pulang? Mau berduaan sama Vita? Atauuu jangan-jangan sama Daniel?"
Aldan mengangkat bahunya acuh, cowok itu duduk di single sofa sebelum kembali bicara. "Padahal dia mau nginep dirumah kalian."
UHUK
Shila yang tengah minum terbatuk dan langsung mendelik. "Siapa Vita?! Ta lo bener mau nginep?"Vita yang baru keluar dari dapur terkejut dan mencoba mencerna hingga mata Vita dan Aldan saling bertemu membuat Vita dengan spontan mengangguk.
"IYA, hm gue bosen dirumah sendirian. K-karna itu gue pengen kita ngumpul bareng."
"Tuh, sono pada balik." Aldan kembali mengusir.
"Ih lo Al, asw ya gue masih pengen makan nunggu makanan ini habis dulu napa." dumel Shila tak rela meningalkan Sushi nya yang masih banyak itu.
"Nggak bisa harus sekarang."
Shila melotot pada Aldan. "Lo."
"Minta beli lagi sama pacar lo yang kaya itu." Aldan menunjuk Ferry dengan matanya.
Shila mendelik saat Aldan menunjuk Ferry. "Ogah gue." tegas Shila membuat Ferry mencibir. "Ya udah ayo kita pulang."
Semua orang sudah berdiri dari duduknya. Sedangkan Aldan cowok itu tetap diam ditempat.
"Lah lo nggak balik?"
Pertanyaan Nailo tentunya membuat semua orang menatap Aldan, tak luput Vita. Gadis itu menatap Aldan penuh tanya dan takut pula.
Cowok itu menatap Vita, membalas tatapan sendu gadis itu. "Gue ada urusan, kalian balik dulu."
"Sama? Daniel?" tanya Nailo kembali.
"Lo kenal sama Daniel?! Kok bisa?" ucap rempong Ferry. "Al jangan ngadi-ngadi lo."
"Sana balik." decak Aldan tak menggubris ucapan Ferry.
"Eh Ta, lo nggak bawa Hp? Dompet gitu?" pertanyaan Shila membuat semua orang menghentikan langkahnya.
Vita pun terdiam sesaat dan terkekeh canggung setelahnya, "Hp gue lowbet biarin aja nggak perlu dibawa, kan lo banyak duit ngapain gue bawa dompet juga kan."
Yap. Itu alasan baru Vita, ia cuma enggan mengambil ponsel dan dompet nya dikamar bahkan Vita membiarkan dirinya yang hanya menggunkan baju dan celana pendek saja. Daniel ada dikamar bukan? Vita masih takut jika berduaan dengan Daniel. Bisa-bisa Vita tak bisa keluar kamar lagi.
"Iya juga sih, ya udah ayok." ajak Shila kemudian dijawab anggukan oleh Vita.
Hingga mereka masuk kedalam mobil dengan Aldan yang mengikuti hingga ke halaman. Mata Vita masih tak lepas dari Aldan, astaga! Cewek itu takut hal buruk terjadi saat ia pergi dari rumah nya.
Menyisakan Daniel-Aldan? Vita menggeleng mencoba membuang fikiran negatifnya. Dan Aldan tau, cowok itu tau jika Vita tengah gelisah. Tatapan matanya, Aldan bisa melihatnya.
Deruman keras dari mobil yang melaju meninggalkan area kediaman Martinez itu membuat hati Daniel senang bukan kepalang.
Cowok yang tengah asik berbaring di ranjang gadis nya itu dengan semangat bangun untuk melanjutkan permainannya dengan Vita yang sempat terdunda.
Huh!
Cowok dengan rambut berantakan itu menuruni tangga menuju lantai bawah dengan berteriak keras bak monyet lepas dari kandangnya."TA.. Kamu dimana?! Vitaaaa ku kamu dimana ayo kita lanjutin permainan air nya!! Sayaan–"
"Lo bener-bener nggak beradap."
Remehan itu keluar dari mulut Aldan membuat ucapan Daniel terpotong. Rahang Daniel mengeras saat melihat Aldan menghadang diujung tangga.
"Brengsek lo bener-bener mau dicap jadi perusak hubungan orang hah!?"
Aldan tertawa renyah. "Hubungan lo sama Vita udah rusak sebelum gue dateng, bukan?"
Setelah Aldan mengatakannya Daniel langsung menarik kerah seragam Aldan kuat. "Jaga bacot lo itu. Pergi dari rumah cewek gue sekarang."
Aldan semakin menertawakan Daniel. Daniel! Aldan benar-benar tak takut dengan tampang Daniel.
"Orang yang lo anggep cewek lo itu minta tolong ke gue buat usir lo dari sini. Miris kan? Lo cowok yang nggak diinginkan."
"Dimana dia!"
"Dirumah gue."
"Anjing! Gue tanya dimana dia!"
Suara Daniel semakin meninggi dan cengraman di kerah seragam Aldan pun kian mengerat hampir seperti mencekik Karna itu Aldan mendorong Daniel kuat hingga cengraman Daniel terlepas.
"Sakit kan?" ujar Aldan remeh saat melihat Daniel meringis sakit di bagian dadanya. "Gue nggak mau berantem sama orang penyakitakan kaya lo, karna itu mending lo pergi dari sini."
"LO–"
"Keluar."
Dengan nafas memburu dan mata mendelik tajam Daniel pergi karna memang benar ia tak bisa berkelahi sekarang. Hei! Rusuk Daniel masih dalam tahap penyembuhan! Sial.
Daniel mengumpat kuat karna itu.———————
Alfiani
🌹🌹TGL.151021
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEARAVITA✔
Teen FictionHARUS FOLLOW karna Part acak dan Private!! Rate 17+ Sakit! Tentu. Siapa yang tak sakit hati dan kecewa bahkan marah saat dengan tega pacarnya menjadikan dirinya sebagai Bahan Taruhan. Gadis malang itu menatap kecewa pada sang pacar. Daniel Ilescas d...