20| Crazy Wine

7.1K 313 0
                                    

———————–––From

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


———————–––
From. Alfiani
✨Happy Reading✨
——————

Dan sesuai rencana.
Mereka ber-Enam bersenang-senang di BBQ Party ini. Bertukar cerita dan memberi sarah bahkan mereka tak ayal untuk meng gibah. Hal biasa bukan? Memang tak baik tapi– i don't know, just enjoy for today Okay.

Shila memakan BBQ yang masih mengeluarkan asap itu. "Wah gila! Ini enak banget." puji Shila pada sang Koki.

"Lain cerita kalo si Nailo yang Manggang." tambah Ferry yang tentunya membuat Nailo memutar matanya bosa akan ucapan cowok itu.

"Gimana ceritanya lo bujuk si Aldan?" tanya Nata dengan melirik Aldan yang sibuk dengan pemanggang.

Ferry mendesah pelan. Mengingat imbalan yang harus ia berikan untuk Aldan. "Liat itu."

Semua menatap pada Glass cantik berisi cairan merah itu. "Si gila Aldan itu minta minuman itu. Anjirr gue ambil koleksi bapak gue belom ijin. Kalo Bapak gue tau koleksinya ilang atu, tamat hidup gue."

Nailo menepuk kencang pundak tanda untuk tabah. "Sakit bego." keluh Ferry.

"Hidup lo ini yang tamat bukan hidup gue yang penting." sela Shila tak berdosa.

Ferry mencibir kesal cewek yang sendari tadi makan itu.

"Salad nya jadi." dengan tiba-tiba Vita datang dan menaruh salad sayuran dan berbagai macam buah juga.

"Awas." usir Aldan karna Vita menghalangi meja untuk menaruh BBQ yang baru matang itu.

"Galak bener. Awas demen." ceplos Ferry melihat interaksi kaku Vita dan Aldan itu.

"Heh.. Temen gue udah ada yang punya yah." bela Shila yang membuat Vita semakin diam.

Karna meja berbentuk persegi panjang Vita memilih duduk dimeja paling ujung. Nata-Nailo, Shila-Ferry mereka berhadapan ditengah-tengah meja. Sedangkan Aldan, cowok itu sama duduk di ujung seperti Vita, namun jarak mereka sangat jauh karna panjangnya meja ini. Dan itu aman untuk Vita.

Cewek itu masih saja menghindar karna malu mengingat kejadian di kamar tadi. Sial. Vita membuang pandangannya saat mata mereka bertemu.

Hampir 30 menit mereka duduk dan menghabiskan makanan, membuat Vita bosan dengan makanan ber saus kuat ini.

"Kata nya lo tadi beli Ice Cream, Mana?" tanya Vita.

"Oh ya.. Gue taruh di kulkas tadi." sahut Nata membuat Vita berdiri.

"Gue ambil ya."

"Iya dong harus." sahut Shila kuat membuat semuanya terkekeh.

Tidak ada drama tersesat lagi. Vita sudah tau letak dapur. Dan cewek itu membuka lemari Es dan mengeluarkan Ice Cream nya.

Entah angin dari mana Vita tiba-tiba batuk, mata cewek itu memerah karna batuk. Dengan asal Vita menyambar botol diatas Pantry dan langsung menenggaknya hingga dahi cewek itu mengerut meraskan sensai lain.

"Kok pahit." bingung Vita dengan mengamati botol yang ia pegang, belum puas dan merasa tertarik akan sensai nya cewek itu kembali menenggak botol tadi.

"Eh Wow, rasanya asam, manis, dingin terus pahit sama–" bak Chef handal Vita mencoba mencari-cari rasa lain selain itu.

"ENAK." cewek itu tersenyum merekah bak orang gila.

BRUK

Semua orang yang sedang duduk langsung berdiri tak kala melihat Vita jatuh. Mereka ber-Lima itu menghampiri Vita.

"Kenapa bisa jatuh Ta?" tanya Shila.

Nata langsung berjongkok dan mencoba menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Vita. "Astaga lo kenapa?"

Shila meringis melihat kondisi muka Vita, "Muka lo kok merah?"

Para cowok hanya bisa mengamati lebih dulu, mereka tak tau harus melakukan apa biarkanlah para cewek bertindak lebih dulu.

Dengan mata tertutup Vita tersenyum lebar, "Gue batuk dan gue minum, kalian tau itu enak." racau Vita asal.

"Apa? Minum apa?" tanya Nata yang masih setia menyingkirkan rambut dari wajah Vita.

"Ice Cream? Emm Bukan." cewek itu tertawa membuat semua orang dilanda bingung.

"Dari gue orok disini nggak pernah liat setan kok. Lo kesurupan Ta? Atau apa– Au sakit anjir."

"Makannya kalo ngomong tiati." Ucap Nailo tak bersalah karna mencubit lengan Ferry itu.

"Heh, Sttttt." Vita menyuruh mereka diam. "Jangan berisik nanti minuman gue ada yang minta."

Aldan yang sendari tadi terdiam tiba-tiba melihat perubahan dibibir Vita. Bibir cewek itu sekarang sudah tak ber lipstik dan sudah berganti menjadi merah merona seperti anggur.

"Astaga." Aldan berucap dengan terkekeh saat tau sebab cewek itu menjadi kacau.

"Ta, Please inget-inget terakhir kali lo ngapain." pinta Shila.

"Emm, gue.. Min–minum–
INI." tawa Vita meledak dengan tangannya menunjukan botol tadi yang ia temui di dapur.

"ALDAN! LO GILA." teriak Ferry.

"Apa?"

"Itu Wine lo kenapa lo kasih ke Vita?! Yang bener aja sih."

"Kenapa jadi salah gue? Dari tadi gue duduk bareng kalian kan?" Bela Aldan karna tak tau bagaimana bisa Vita meminum alkohol itu.

"Ya gue emang naruh minuman itu didapur tapi nggak ada yang nyuruh dia buat minum kan?"

Benar ucapan Aldan.
Karna itu mereka semua bingung.

"Udah-udah." lerai Nailo. "Gini aja, Al lo anter Vita pulang gih."

"Kenapa harus gue?" sahut Aldan terlalu cepat.

"Al.. Jangan gitu." pinta Nailo "Rumah lo searah bukan?"

"Sok tau."

"Lo harus anter, itu karna minuman lo."

"Gue nggak nyuruh dia buat minum. Inget. Dia yang salah. Bukan gue."

"Ya udah iya lo bener, karna itu lo harus anter."

"Enggak."

"Al please."

"Ogah."

———————Alfiani🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———————
Alfiani
🌹🌹

TGL.Aug012021

CHEARAVITA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang