43| ¿Hukuman dan Kejutan?

4.6K 156 2
                                    

43| ¿HUKUMAN DAN KEJUTAN?

Motor Aldan berderum keras disusul dengan kedua motor sahabatnya yang mengikuti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor Aldan berderum keras disusul dengan kedua motor sahabatnya yang mengikuti. Dibalik helm fullface nya, cowok itu tersenyum kecil saat netranya menangkap sosok Vita dan kedua sahabatnya yang tengah menunggu di halte.

"Bacot kalian itu sampah. Itu urusan gue, buakan urusan kalian. Jangan sok suci sikap kalian lebih biadab dari gue, kalian harus koreksi diri sendiri.

Soal Video itu. Itu murni tanpa editan. Itu sikap gue yang mode bar-bar. So! Kalo mau kepala kalian selamat jangan ngeBacot yang sok suci. Gue nggak butuh."

Setalah mengucapakan kalimat itu, Vita merampas jus jeruk dari salah satu yang membuka suara tadi.

"AAAAA"

Teriakan memenuhi koridor kelas saat dengan kejamnya Vita membuang isi jus jeruk kesegala arah hingga mengenai seragam bahkan wajah orang-orang yang mencela Vita.

"Minggir."

Tepat di belakang Vita, cowok bernama Aldan itu tersenyum. Wah hebat!
Sekali berucap semua kerumunan membelah memberi akses jalan untuk seorang Chearavita mode bar-bar iti.

Mengingat itu Aldan lagi-lagi menggelengkan kepala. Wah bagaimana bisa sifat Vita sangat diluar dugaan.

TIN

TINN

TINNNNN

Klakson motor Aldan-Nailo-Ferry mengalun saat melewati Halte sekolah yang terdapat Vita dan kedua sahabatnya. Hanya melewati dengan mata Aldan yang melirik tentunya.

"Tiati."

"Okay." sahut Nailo cowok itu berbelok di perempatan jalan di ikuti Ferry karna arah rumah mereka satu arah.

"Gue duluan ganteng."

Candaan Ferry hanya ditanggapi Aldan dengusan. Ck, bisa-bisanya ia mempunyai teman seperti Ferry.

Tak memakan waktu lama, cowok jangkun itu turun dari motor sport nya melangkah memasuki kediaman yang terbilang megah itu.

Pukul 2.12 PM, Setelah melihat jam di ponsel nya itu gerakan Aldan terhenti membuat ponsel nya tak jadi masuk kedalam celana abu-abu nya lagi saat mendengar suara sang Bunda mengalun.

"Tumben langsang pulang? Apa karna merasa bersalah kamu pulang?"

Alis Aldan mencuram. "Merasa bersalah? Apanya?"

Pertanyaan yang lolos dari bibir anak nya itu membuat Sindita berkacak pinggang! Wanita itu menutup majalah dan berdiri dari duduknya.

"Kok malah balik nanya? Bunda tanya lo, Aldan."

CHEARAVITA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang