***
Chapter Dua
Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
Sekali datang, aku justru tidak mendapatkan Matthew malah si Bos Besar yang menjadi pembicaraan tabu semua orang. Tubuhku gemeran, aku hanya mampu meneguk ludahku hambar. Harusnya aku sudah tahu, ketika pertama kami datang, bahkan mebawaku ke ruangan khusus itu. Bahwa dia bukan staff khusus atau bahkan agen, Bodoh!
"Apa aku setampan yang mereka ceritakan?" Xander bertanya dengan nada pelan. "Aku hanya ingin tahu. Kau tahu, terlalu banyak yang mereka bicarakan soalku. Jadi mereka mungkin luput menceritakan wajahku, bukan begitu?"
"Lepaskan aku."
Xander sontak menahan pinggangku. "Tenanglah, kita akan mencari Matthew dahulu." Ia menyebut nama itu seolah itu teman miliknya sendiri. "Jadi, tenanglah, malam ini masih panjang, sayang."
Aku menggeram. "Lepaskan aku, sekarang juga."
"Apa kau selalu seperti ini? Susah ditakluklan dan begitu ... galak? Nona, hal itu justru membuatku ingin ..." Xander gencar menarik pinggangku hingga menempel di depan tubuhnya. Kepalanya miring, bahkan dari dekat sini, aku dapat melihat bagaimana bibirnya yang sensual, hidung yang mancung dan tulang pipinya yang tinggi. Anak rambutnya yang cokelat terang itu pun berjatuhan di dahinya. Dia punya wajah seperti Dewa Yunani, sulit dipercaya. "Terpesona, huh?"
Aku cepat memalingkan wajah. "Jangan mengulur waktu, aku perlu bertemu dengannya sekarang."
"Dia biasanya ada di sekitar sini, aku akan menyuruh penjagaku asal kau," satu tangannya merengkuh pipiku. "Mau menemaniku."
"Aku bukan pelacur!"
"Hei, jangan berpikiran terlalu jauh," tawanya lolos lagi. Mengapa orang sepertinya justru sering tertawa? Apa aku sebegitu bodoh di matanya? "Aku hanya menganggapmu sebagai teman kencan, kita akan melanjutkannya lebih jauh nanati," ia berbisik pelan di telingaku, membuat kulitku meremang apalagi napasnya yang begitu hangat menerpa kulit leherkuy ang terbuka. "Kalau aku bisa menaklukanmu, baru aku akan membawamu ... ke kamarku."
Sial, mengapa dengan tubuhku?!
Aku coba mendorong dadanya, "Menjauh. Dariku."
"Oke, kita buat kesepakatan saja," ia pun berucap seraya menarik wajahnya. "Akuakan membantmu dan kau akan melakukan sesuatu sebagai bayaran." Dia menyadari tatapan tajamku. "Oh, tenanglah, aku belum ingin yang lebih jauh, ingat? Hanya menemaniku saja, di malam ini, apakah sulit?"
"Aku tidak punya waktu."
"Wow, apa kau mengelola perusahaan? Apa kau akan pergi dengan jet pribadimu saat ini? Kemana pengawalmu itu yang menemanimu? Harusnya mereka menjaga Nyonya agar tidak berkeliaran di tengah malam ini atau seorang pria akan terus menahannya untuk tetap tinggal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rogues (2017) ✔ (Akan Diterbitkan)
RomanceDemi mendapatkan uangnya kembali, Reene rela melakukan apapun. Mulai dari mencari sosok Matt, si kekasih kakaknya yang terkenal brengsek, sampai mendatangi klab tersohor di kota bernama Rogues. Namun, siapa sangka karena tindakan nekatnya tersebut...