CHAPTER 15
*
*
*
The rest of that video is a bullshit.
Melanie terlalu melebih-lebihkan soal identitas kami yang selama ini disembunyikan demi kepentingan keluarga dan keamanan kami. Sekarang, dia mengatakan bahwa kami sudah dewasa dan siap untuk tanggung jawab yang ada. Cih, apakah Melanie mabuk?
Aku berusaha untuk tidak terus menerus memaki video tersebut, namun sulit, satu hal—aku ingin menonjok wajah kakakku. Selama ini, aku pikir dia tidak pernah keluar jalurnya. Yah, sesekali menyusahkan, aku dapat maklum. Tapi yang satu ini? Kurasa Melanie telah lepas dari batas-batasnya. Ketika aku mengingat bagaimana janji 'sakral' kami untuk saling menjaga, aku merasa konyol karena menjadi satu-satunya yang percaya akan hal itu.
"Dengar, Reene, kita saling memiliki. Jika nanti aku disuruh untuk memilih antara dirimu, atau perusahaan, bahkan Mom dan Dad, aku jelas akan memilihmu. Tidak akan pernah berubah."
What happened to you, Mel?
Aku melempar tablet itu ke hadapan Thomas yang terkejut. "Sampah." Ketika aku hendak berlalu, Thomas cepat menghalangi jalanku. "Apa? Kau sudah dapatkan kakakku, kalian sudah dapatkan apa yang kalian inginkan! Apa yang kau mau dariku? Dia pasti akan naik menjadi pewaris dan selamat untuk itu."
Thomas berdecak. "Nona, ini permulaannya. Kau sudah terlibat sekarang. Kemana kau akan pergi?" Ketika aku hendak mundur, punggungku menabrak satu tubuh. Aku menoleh, mendapati Xander sudah berdiri di belakangku.
"Dia tetap ikut denganku."
Aku mendongak ke wajah Xander. Pria itu mengatupkan rahangnya tegang. Aku beralih kepada Thomas yang terkekeh pelan. "Kau dengar dia. Aku takkan ikut denganmu, meskipun—"
"Meskipun aku menelpon seluruh bodyguard untuk menjemputmu? Dengar, Nona, aku pun benci keributan jadi apa salahnya jika—" Xander bergegas maju seraya memintaku untuk berlindung di balik punggungnya. "Dan kalian tidak akan bisa berkutik."
"Kau seharusnya bisa lebih jantan dengan tidak mengancam Reene."
Thomas mengangkat dagunya tinggi. Dapat kulihat dia melebarkan matanya, terkejut. "Oh, kau pikir aku takut denganmu? Kau bahkan kalah dengan polisi tadi dan—" Xander langsung menyergap Thomas seraya menarik kerah kemeja Thomas dan mendorong tubuh Thomas hingga terbentur sisi mobil. "—Kau!"
"Jangan dekati Reene. Kau dengar itu? Aku bisa saja mematahkan tulangmu dan merusak wajahmu. Aku takkan bercanda."
"Oh ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rogues (2017) ✔ (Akan Diterbitkan)
RomansaDemi mendapatkan uangnya kembali, Reene rela melakukan apapun. Mulai dari mencari sosok Matt, si kekasih kakaknya yang terkenal brengsek, sampai mendatangi klab tersohor di kota bernama Rogues. Namun, siapa sangka karena tindakan nekatnya tersebut...