Benar kan, aku harusnya berpakaian dengan lebih baik. Xander sangat mengesalkan karena mengatakan bahwa semuanya akan menyambutku. Nyatanya, terlepas dari tatapan menusuk dan kalimat pedas si wanita tadi, aku pun terganggu dengan beberapa pria yang mengerling padaku seraya berkata. "Wah, apa ini gadis yang kau culik secara tidak sengaja?"
Oh, apakah seburuk itu penampilkanku?
Kembali pada si wanita itu, dia sudah mendekati kami, membuat Xander masih teguh di tempatnya. "Dia tidak cukup pantas di sini," gumamnya tajam.
"Apa maksudmu, Daph? Kau siapa? Hanya karena aku menolakmu, dan mengatakan kau ... tidak pantas bersamaku, bukan berarti kau bisa mengatakannya kepada gadis lain. Asal kau tahu, kau bukanlah tipe idealku.." gumam Xander sontak memancing tawa semua orang.
Aku coba tersnyum, meremas tangan Xander.
"Tenanglah, Daph. Dibandingkan denganmu, Reene sudah lebih dari segala-segalanya." Dia mengecup pipiku dengan cepat, seraya kembali menghadap pada semua orang. "Jadi, apa kita bisa mulai pestanya?"
"Kau bahkan sama sekali tidak cantik," cibir Daph dengan mata menyala. Dia menghentakkan kakinya, sebelum akhirnya Xander menarikku, membawaku pada kerumunan lain yang juga sudah menghampiri kami semua.
"Malam ini, harus ada yang lebih berbeda," Xander mulai menarikku mendekat seraya memeluk pinggangku dari samping. "Karena malam ini, kekasihku berada di sini." Sorak sorai bergema lebih dari sebelumnya. "Kau senang kan, baby?" bisiknya dengan suara lembut.
Kami mulai digiring menuju salah satu tenda yang megah, aku tidak mengerti tempat apa ini. Namun beberapa orang membawa minuman mereka, di meja-meja panjang itu pun terdapat beberapa makanan dan minuman lain. Aku hanya bisa mengikuti langkah Xander, di saat dia justru mengajaku masuk ke bangunan besar yang nyaris mirip seperti Rogues. "Mereka akan mulai sekitar jam sembilan, jadi kita punya waktu untuk bersama."
"Apa yang akan dimulai?"
Xander tersenyum. "Pertujunjukan seru." Sorak sorai yang hiruh dan hingar bingar euphoria langsung membuncah seiring aku yang melangkah masuk. Di sini agak remang-remang namun sesekali terdapat sorotan lampu disko dengan musik yang menggelepar. Xander kembali menarik tubuhku kemudian mulai berbaur dengan beberapa muda-mudi yang meliukkan tubuh mereka, tidak terkendali.
Aku nyaris kehabisan napas, apalagi dengan udara yang berat bercampur dengan aroma alkohol yang menguar kuat. Aku nyaris tidak bisa bernapas malah. "Apa ini urusanmu?" Aku mengatakannya lagi, tidak begitu yakin.
"Ini klab milih rekanku, aku yang membantu peresmiannya. Mereka akan muncul setelah lewat tengah malam, dan beruntungnya kita yang bisa berkunjung kemari." Beberapa gadis, termasuk Daph muncul pula, dengan pakaian yang berganti, seraya minum, menonjolkan paha, lekuk tubuh, dan kaki jenjang mereka, bahkan dada mereka membusung menggoda. Aku mengeryit, apalagi Xander coba tertawa bersama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rogues (2017) ✔ (Akan Diterbitkan)
RomanceDemi mendapatkan uangnya kembali, Reene rela melakukan apapun. Mulai dari mencari sosok Matt, si kekasih kakaknya yang terkenal brengsek, sampai mendatangi klab tersohor di kota bernama Rogues. Namun, siapa sangka karena tindakan nekatnya tersebut...