CHAPTER 14
*
"Oh, apakah dia baru saja mengancamku?" Tanpa terduga, emosiku meluap begitu saja. Mengertakkan gigi, aku pun hendak meraih bahu Bianca namun satu tangan sudah menahanku. Mataku membulat sempurna.
"What the hell are you trying to do? Listen, I've told you for a million times ...." Xander menggeram samar dengan wajahnya yang semakin dekat dengan wajahku. "Don't you ever make any trouble." Namun pria itu akhirnya mengerang pelan. "Atau aku menyesalinya."
"Kau tidak dengar? Wanita jalang—maksudku, mantan sialanmu itu baru saja ikut campur sekarang. Wah! Gila!" Aku tidak habis pikir. Baru pertama kali ini aku akhirnya bisa benar-benar membuka mata bahwa ancamanya mungkin serius dan mungkin dia masih mengincar sesuatu. "Give me your key."
"What?"
"Gimme that damn key!"
Xander menyentakkan tanganku ketika aku menatapnya tajam. "Kau gila. Dengar, kau mungkin mabuk dan ini bukan pertandingan untuk bersenang-senang yang seperti kau bayangkan. Jika aku kalah, aku akan kehilangan banyak uang dan kau. Wah, siapa yang tadi membuat masalah hingga aku terjebak sejauh ini? Jadi ..."
"Aku akan buktikan kepadanya bahwa dia sudah bermain dengan orang yang salah," sahutku, mulai menemukan ketenanganku. "Kau tahu apa, Xander? Aku tidur dengan semua kekhawatiran ini, bahwa aku ternyata hanya membuang waktuku dan membiarkan hubungan ilusi di tengah kita. Aku sudah gila sejak Bianca muncul sementara aku pikir, aku tidak tahu bagaimana aku seharusnya, hubungan ini seharusnya. Jadi, berikan .." Aku mulai meraba saku jinsnya, membuat dia terkesiap. "Berikan kepadaku sekarang juga! Ini perkelahian antar wanita dan kau tidak seharusnya ikut campur. Jika kau ingin aku menang—"
Pria itu sudah mengecup pipiku cepat. "Aku tahu kau marah, atau cemburu, atau apapun itu. tapi jangan buat masalah malam ini. Aku serius."
"Give me that key, Xander!"
"I won't!"
"Ah!"
"You're drunk!"
Aku menghentakkan tanganku dari genggamannya seraya mengatur napasku. Pertandingan akan dimulai kurang dari sepuluh menit. Di sini, aku seperti wanita gila yang baru saja mendapati aku akan menjadi mangsa dari Bianca. Aku pasti sangat terkutuk. "Kau akan menyesalinya jika kau tidak memberikan kunci mobilmu sekarang juga, Xander. aku jamin itu. Aku takkan pergi selama tiga bulan, aku akan pergi ribuan bulan!"
Xander melebarkan matanya. "Nah, sekarang kau mengancamku?" Ia berusaha meraih bahuku dan membuat kami berhadapan namun aku berulang kali menyingkirkan tangannya. "Ini bukan dirimu."
"Aku tidak tahu lagi siapa diriku. Mungkin aku akan berganti nama setelah ini. Astaga ..." Kacau sekali. Bagaimana jika Bianca yang sampai di garis finish terlebih dahulu? Sungguh, aku tidak memikirkan hal sejauh itu, dan mungkin aku akan terjebak dengannya semalaman. Tidak, bayangan lesbian membuatku tidak nyaman sama sekali. Jika Bianca ingin memberiku pelajaran, aku tahu, dia tidak seharusnya mendapatkan kesempatan. "Ini soal hidup dan matiku, oh God."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rogues (2017) ✔ (Akan Diterbitkan)
RomanceDemi mendapatkan uangnya kembali, Reene rela melakukan apapun. Mulai dari mencari sosok Matt, si kekasih kakaknya yang terkenal brengsek, sampai mendatangi klab tersohor di kota bernama Rogues. Namun, siapa sangka karena tindakan nekatnya tersebut...