Tiga Puluh Empat

766 47 3
                                        

Keesokan harinya, Yoo In datang kesekolah seperti biasa. Dia melihat Jungkook sedang menunggu seseorang di depan gerbang sekolah. Yoo In menghampiri Jungkook. "Hey~" Sapa Yoo In. Jungkook kemudian mencium kepala Yoo In. "Hey, babe~" Kata Jungkook. Hati Yoo In berdetak dengan cepat ketika dia mendengar kata itu. Yoo In tersenyum. "siapa yang sedang kau tunggu?" Tanya Yoo In sambil melihat ke sekeliling. "Aku sedang menunggu UFO untuk membawa rajanya kembali, Taehyung. Tch!" Kata Jungkook dengan ketus. Yoo In memutarkan matanya dan berjalan meninggalkan Jungkook. "Hey~ tunggu" Jungkook mengejar Yoo In dan menggenggam tangan Yoo In."Yah, Apa yang kau lakukan?" Yoo In menggeretakan giginya. "Menggenggam tanganmu." Jawab Jungkook dengan santai. Yoo In mencoba untuk melepaskan tangannya tapi genggaman Jungkook sangat kuat.Tapi akhirnya Yoo In menyerah. "Jungkook, kau tau kalau kita ada disekolah kan?" kata Yoo In. Jungkook kemudian menghentikan langkahnya dan menatap wajah Yoo In. "Terus kenapa? Aku tidak perduli apa yang orang katakan. Aku mencintaimu Yoo In." Jungkook mencium pipi Yoo In. Yoo In menghembuskan napas dan tersenyum kearah Jungkook. "Ayo kita ke kelas." Yoo In pergi menuju kelasnya. Meninggalkan Jungkook dengan bodoh. 'Mungkin Yoo In belum benar benar menyukaiku.' Jungkook menghela napas.

Kelas hari ini sungguh membosankan. Jungkook terus saja termenung. Memikirkan tentang Yoo In. Dia sedikit kesal kenapa Yoo In tidak pernah mengucapkan 3 kata itu. Dia tetap berpikir bagaimana membuat Yoo In mengatakan itu sampai dia tidak menyadari kalau sekarang sudah waktunya istirahat. Jungkook menidurkan kepalanya ditangannya diatas meja. Kemudian dia merawang seseorang sedang berdiri didepannya tapi dia tidak memperdulikannya. Ada airmata yang jatuh di pipinya. Dia menangis. "Kenapa kau menangis?" Kata orang itu. Jungkook melihat keatas dan terkejut.

Flashback

Yoo In sedang menuju ke atas, Untuk menuju keatap, dia harus melalui kelas Jungkook. Ketika dia sedang berjalan, dia melihat Jungkook sedang menudurkan kepalanya diatas meja. 'Kenapa dia tidak pergi ke atap seperti biasanya?' Pikir Yoo In. Dia merasa tidak tenang tentang Jungkook jadi dia menghampiri Jungkook. Dia berdiri dihadapan Jungkook. Kemudian dia mendengar Jungkook menangis. 'Dia menangis?' Wajah sedih terpancar di wajah Yoo In. "Kenapa kau menangis?" Tanya Yoo In.

Flashback selesai

Yoo In menarik tangan Jungkook dan berjalan menuju atap. "Y-yoo In~ Pelan-pelan" Kata Jungkook tapi tidak dihiraukan oleh Yoo In. Ketika mereka sampai, Yoo In mendorong Jungkook ke dinding. "Kenapa kau menangis?" Tanya Yoo In. Jungkook memalingkan wajahnya. Tidak berani memandang wajah Yoo In. Yoo In menghela panas. "Ini karena aku tidak mengucapkan kata-kata itu?" Mata Jungkook membesar. "Ba-Bagaimana..." Yoo In memotong ucapan Jungkook dengan menciumnya. Ciuman itu tidak seperti sebelumnya. Ciuman kali ini dipenuhi oleh emosi dan sangat berhasrat. Jungkook tersenyum ketika mereka sedang berciuman. "Aku mencintaimu Jungkook" Gumam Yoo In. Kata itu tiba tiba saja keluar dari mulut Yoo In. Bell berbunyi. Mereka melepaskan ciumannya dan mengambil napas. Mereka tersenyum. "Aku juga mencintaimu, Yoo In." Kata Jungkook. Memberikan kecupan di pipi Yoo In. "Sepertinya kita harus kembali ke kelas." Yoo In berjalan menuju kepintu tapi Jungkook menahan lengan Yoo In. "Bisakah kita diam disini?" Tanya Jungkook. Yoo In tersenyum ke Jungkook. "Tidak, aku harus pergi, sampai nanti." Yoo In dengan cepat menuju ke pintu dan kembali ke kelas. Dia merasa bersalah.

Yoo In berlari ke toilet dan mengunci pintu. "Sial, kenapa aku harus mengucapkan kata itu?" Katanya sambil berteriak. Menendang ke atas dinding berulang kali. Memukul nya dengan keras. Kepalan tangannya mulai berdarah. Kemudian dia berhenti. Dia bersender di dinding dan terjatuh kelantai. "Aku masih bingung, Jungkook. Aku tidak tau, aku benar mencintaimu atau tidak. Ini sangat membingungkan." Dia menangis. Mengusap wajahnya dengan frustasi.

Di sisi lain, Jungkook yang berada diluar toilet. Mendengar semuanya. Ya! Jungkook mengikuti Yoo In diam diam karena Jungkook tau ada sesuatu yang salah. Dia menghela napas. Jungkook meletakan tangannya di pintu dan berbisik "Aku minta maaf karena telah memaksamu untuk menyatakan perasaanmu kepadaku." Terdengar kekecewaan yang terucap dari perkataan Jungkook. Dia kemudian menyelinap keluar sekolah. Dia tidak perduli dengan peraturan. Dia hanya butuh udara segar.

Yoo In mencuci wajahnya. Matanya sangat sembab. Dia menarik napas dalam dalam sebelum dia keluar. Tepat ketika Yoo in membuka pintu dia melihat sesuatu dilantai. "Gantungan kunci?" Terlihat seperti note music. Wajah Yoo In pun bersedih. 'Apa ada seseorang baru saja disini?' Pikirnya. Dia mengangkat bahunya dan kembali ke kelas.

Sekolah telah selesai. Yoo In kembali ke lokernya dan menaruh bukunya di dalam loker. Dia menutup kolernya dan merasa ada yang aneh. 'Kemana Jungkook.' Dia melihat kesekitar. "mencari seseorang?" Yoo In membalikan badannya dan melihat So Eun. Yoo In tersenyum. "Tidak~" Dan berjalan pergi. "Jungkook pergi menyelinap keluar sekolah tadi." Kata So Eun. Yoo In membalikan badannya dan memberi tatapan bingung. "Menyelinap keluar sekolah?" So Eun mengangguk. Kemudian Yoo In mengingat gantungan kunci itu. 'Mungkin itu punya Jungkook. Sial, dia pasti mengikutiku tadi.' Pikit Yoo In. "Okay, Sampai jumpa nanti. Bye." Yoo In berlari keluar sekolah dan mulai mencari Jungkook. Kemudian Yoo In menelepon Jimin.

["Yoo In, A..."]

"Apa Jungkook bersamamu?"

["Eh? Bukannya dia di sekolah?"]

"Apa? Dia pulang cepat tadi."

["Pulang cepat?! Lalu kemana dia pergi?"]

"Aku tidak...Aku akan meneleponmu nanti."

["Yah, Yoo In..."]

Yoo In menutup teleponnya ketika dia mendengar seseorang berkelahi di dalam gang. Dia tidak pernah sepenasaran ini. Seperti ada yang menarik dia untuk masuk kedalam. Dia kemudian masuk ke dalam gang dan melihat beberapa orang memukuli seorang laki laki. "Bukankan itu...YAH!!!"

Bersambung ~~

.

.

I NEED YOU - BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang